Sabtu, 4 Oktober 2025

Fenomena Penemuan Emas di Pulau Seram Maluku, Hanya Modal Panci Masak, Warga Dapat 10 Gram

Fenomena penemuan emas di Pulau Seram Maluku membuat heboh publik. lokasi persisinya berada di Pantai Namanan yang berada di sisi selatan Pulau Seram

Editor: Endra Kurniawan
TribunAmbon.com/ Lukman Mukadar
Fenomena Penemuan Emas di Pulau Seram Maluku, Hanya Modal Panci Masak, Warga Dapat 10 Gram 

Heboh penemuan butiran pasir emas di Pantai Desa Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, awal pekan ini, hanya berselang empat hari menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo ke Maluku.

Baca juga: Ratusan Warga Gali Pasir Emas di Pesisir Pantai Maluku Tengah, Ada yang Dapat hingga 10 Gram

Kedatangan Presiden Jokowi

Presiden Jokowi dijadwalkan berkunjung ke Ibukota Provinsi Ambon dan Namlea, Pulau Buru pada Rabu (24/3/2021) besok.

Dari rilis pemprov yang diterima wartawan, presiden tak dijadwalkan berkunjung ke gugus kepulauan di kabupaten Maluku Tengah, termasuk Masohi, ibu kota Kabupaten Maluku Tengah.

Sementara heboh penemuan butiran emas menyerepai pasir halus itu, mulai terungkap Jumat (19/3/2021) dan kian viral sejak Senin (22/3/2021) kemarin.

Sejak akhir pekan lalu, warga desa berpenduduk sekitar 200 KK ini dihebohkan dengan kemunculan material emas, berbentuk pasir.

Warga berbondong-bondong mendatangi pesisir guna mendulang butiran emas, yang membaur dengan pasir.

Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari otoritas setempat.

Kepala Desa Tamilow, Rais Pawae (49) menyebut kemuncukan material emas sudah dua hari terakhir.

Warga desa Tamillow, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah mendulang emas di Bibir pantai, Senin (22/3/2021)
Warga desa Tamillow, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah mendulang emas di Bibir pantai, Senin (22/3/2021) (TribunAmbon.com/ Lukman Mukadar)

“Kita juga baru dengar hari Sabtu, tapi beru heboh Senin,” katanya kepada wartawan TribunAmbon.Com, Lukman Luki Mukadar.

Lokasi kemunculan material emas itu berjarak sekitar 400 hingga 500 meter dari perkampungan warga.

Di bulan Maret dan April lokasi pantai ini dipenuhi gelombang pasang timur yang tinggi.

Warga didominasi ibu-ibu, datang dengan peralatan sederhana.

Ada yang membawa nampan, alat tampi beras, dan material berjaring halus.

Mereka mengais pasir dari bibir pantai lalu menyaringnya dengan peralatan sederhana.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved