Penanganan Covid
Soal Sekolah Tatap Muka di Solo, Ahli Kesehatan Sebut Paling Realistis Bisa Dimulai Semester Depan
Pembelajaran tatap muka di Kota Solo disebut secara realistis bisa dimulai pada semester depan, atau tahun ajaran baru.
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Satgas Covid-19 RS Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), dr Tonang Dwi Ardyanto, menilai pembelajaran sekolah tatap muka di Kota Solo dapat secara realistis dimulai pada semester depan, atau tahun ajaran baru.
Hal itu diungkapkan Tonang berdasar rencana program vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Tonang menyebut, pembelajaran tatap muka harus betul-betul diperhitungkan.
Sebab, hingga saat ini belum ada vaksin Covid-19 untuk anak-anak.
"Sampai saat ini belum ada vaksin untuk anak-anak, karena penelitiannya belum sampai ke sana," ungkap Tonang dalam program Overview Tribunnews.com, Kamis (11/3/2021).

Baca juga: Nadiem: Sekolah Didorong Belajar Tatap Muka Setelah Vaksinasi Pendidik
Tonang menyebut, sudah ada percobaan pada anak usia 12-18 tahun di luar negeri, namun masih sebatas uji coba.
"Hasilnya sementara bagus. Tapi ini masih uji coba. Sementara itu kita belum punya," ujarnya.
Tonang menyebut, pemberlakuan pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan selaras dengan semakin banyaknya orang dewasa yang telah divaksin.
"Vaksinasi ini kita sampaikan, ketika vaksin masih terbatas, maka ada urutan prioritas."
"Tahap pertama untuk nakes (tenaga kesehatan), kedua yang sedang berjalan untuk lansia dan petugas pelayanan publik," ungkapnya.
Baca juga: Jangan Tunda Vaksinasi Covid-19, Meski Ada Mutasi Corona
Jika sesuai skenario, ungkap Tonang, setelah para nakes dan lansia disuntik vaksin, maka vaksinasi terhadap petugas pelayan publik mulai dijalankan, termasuk guru.
"Jika nanti lansia sudah, guru-guru sudah, tenaga sekolah selain guru sudah, orang dewasa pada pelayan publik sudah, maka kita akan mulai masuk tahap selanjutnya pada sekitar bulan Juni 2021."
"Juni sudah mulai merambah ke orang dewasa di luar pelayan publik, termasuk para pekerja dan pelaku ekonomi."
"Nah nanti dalam skenario yang kita harapkan, Juli dan Agustus yang lansia dan pelayan publik beres, termasuk guru dan tenaga sekolah beres, orangtua beres, kita berharap ini bisa melindungi anak-anak," jelas Tonang.
Dengan semakin banyaknya orang dewasa yang telah divaksin, maka diharapkan dapat memberikan ketenangan orang tua untuk mengizinkan kembali diberlakukannya pembelajaran tatap muka di sekolah.
"Kita dorong vaksinasi lancar, sehingga semester depan kita lebih mampu untuk memikirkan arahnya bagaimana."
"Yang lebih rasional, semester depan kita harapkan pembelajaran sudah mulai tatap muka."
"Harapan indahnya seperti itu, semoga ketersediaan vaksin mendukung, sesuai skenario tadi," ungkap Tonang.
Baca juga: Percepat Herd Immunity Lewat Vaksinasi, Industri Farmasi Donasi Onoiwa dari Ekstrak Ikan Gabus
Pemkot Solo Kebut Vaksin

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana membuka kembali pembelajaran tatap muka sekolah pada Juli 2021.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Senin (1/3/2021) lalu.
Dikutip dari Kompas.com, Gibran mengaku telah melakukan rapat koordinasi dengan organisasi perangkat daerah terkait rencana pembukaan kembali pembelajaran tatap muka.
"Tadi pagi semua kepala dinas sudah saya briefing kita kejar sesuai instruksi Pak Nadiem (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) Juli buka sekolah."
"Makanya kita kejar terus vaksinasinya," terang dia.
Baca juga: Bioskop Solo Kemungkinan Mulai Buka Pekan Depan, Penonton Bisa Dipaksa Keluar Jika Tak Taat Prokes
Gibran mengungkapkan terus mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Solo.
Diketahui, tahap pertama vaksinasi dilakukan untuk sasaran tenaga kesehatan.
Kemudian tahap dua TNI/Polri, pedagang pasar tradisional, lanjut usia, guru dan tokoh agama.
"Ini tadi pedagang pasar, lansia, habis itu guru kemudian tokoh agama. Kita kebut semua (vaksinasi)," katanya.
Untuk pembelajaran tatap muka, Gibran mengungkapkan semua tenaga pendidik harus sudah divaksinasi.
"Terutama gurunya dulu (divaksin)," terang dia.
Mengenai persiapan pembelajaran tatap muka, Gibran mengatakan semuanya sudah siap.
Pada akhir 2020 lalu, kata Gibran, sejumlah sekolah di Solo sudah melakukan simulasi pembelajaran tatap muka.
"Setelah guru nanti muridnya bertahap kita suntik vaksin. Pokoknya kita ngebut terus vaksinasi," ungkap Gibran.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembelajaran Tatap Muka Sekolah di Solo Dimulai Juli, Gibran: Kita Kebut Vaksinasi".
(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (Kompas.com/Labib Zamani)