Senin, 6 Oktober 2025

Warga Desa Miliarder di Tuban Diserbu Sales Marketing, Ditawari Paket Umrah hingga Investasi

Desa-desa di sekitar proyek pembangunan kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) Pertamina-Rosneft asal Rusia memang tengah menarik perhatian saat ini.

Editor: Endra Kurniawan
(SURYAMALANG.COM/M Sudarsono)
Sales dari berbagai macam perusahaan ramai-ramai mendatangi Desa Sumurgeneng, Tuban, Minggu (21/2/2021) 

Di antaranya, umrah, perumahan, investasi, mobil dan lain-lain.

"Benar itu, banyak sekali sales yang datang ke sini menawarkan produk," ungkap miliarder penerima 18 M hasil jual tanah ke Pertamina tersebut.

Juga Bangun Rumah

Rumah-rumah baru warga Tuban di Komplek rumah relokasi mandiri warga terdampak kilang minyak yang kini dalam proses pengerjaan di Desa Wadung, Kecamatan Jenu.
Rumah-rumah baru warga Tuban di Komplek rumah relokasi mandiri warga terdampak kilang minyak yang kini dalam proses pengerjaan di Desa Wadung, Kecamatan Jenu. (SURYAMALANG.COM/Mochammad Sudarsono)

Bukan hanya fenomena borong mobil baru, deretan rumah mewah baru juga berdiri di Tuban, milik warga desa yang terdampak proyek pembangunan kilang Minyak Pertamina.

Jika Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu jadi viral karena aksi borong mobil baru warganya setelah menjadi miliarder dari penjualan lahan, di desa berbeda muncul komplek rumah mewah baru.

Rumah-rumah mewah baru dibangun di lokasi relokasi mandiri warga di Desa Wadung, Kecamatan setempat.

Baca juga: Kabar Terbaru Desa Miliarder di Tuban, Kini Dijaga Petugas Berseragam, HP Serka Hery Standby 24 Jam

Relokasi mandiri itu dilakukan warga Dusun Tadahan, Desa Wadung, karena rumah sebelumnya terdampak kilang GRR Pertamina-Rosneft.

Setidaknya, sekitar 63 KK mulai membangun rumah baru dan sebagian sudah ada yang menempati.

Suwarno (44), warga Dusun Tadahan mengatakan, relokasi ini dilakukan karena tanah miliknya dan warga lain masuk dalam penetapan lokasi (penlok) kilang minyak.

Di rumahnya yang kini telah proses bangun, ia menyebut ada 63 warga Dusun Tadahan yang melakukan relokasi mandiri.

"Ini belum selesai total bangun rumahnya, ada sekitar 63 warga terdampak yang relokasi mandiri di sini," ujarnya, Minggu (21/2/2021).

Dia menjelaskan, untuk bangunan rumahnya yang terdampak pembangunan kilang, ia mendapat kurang lebih Rp 612 juta.

Nilai yang didapat tersebut tentu jauh jika dibandingkan dengan warga Desa Sumurgeneng, yang memiliki lahan luas.

Sebab, di Desa Wadung yang terdapat Dusun Tadahan, Ringin dan Boro sebagian besar yang terdampak adalah bangunan.

"Nilai tanah dan bangunan yang dibeli hampir sama dengan saya beli tanah untuk buat rumah baru. Tanah dihargai Pertamina Rp 600 ribuan, saya beli tanah juga sekarang harganya segitu," pungkasnya.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved