Pelukan Terakhir Korban Kecelakaan Maut Tebingtinggi, Ceria dan Salaman Sebelum Berangkat
Korban kecelakaan maut di Tebingtinggi sempat berpelukan dan salaman saat pamit pada orang tua.
Rahmadi kemudian diminta datang ke RS Bhayangkara karena memang benar telah terjadi kecelakaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
"Mungkin jam 9 di Pabatu, orang itu nyenggol mobil Intra. Saya telepon nomor anak saya, diangkat polisi."
"Katanya, udah bapak ke sini aja karena ini 9 meninggal, di RS Bhayangkara," ujar Rahmadi.
Sebelum berangkat menghadiri pernikahan rekan, anak-anak Rahmadi sempat bersalaman dan memeluk orang tuanya.
Tak hanya itu, Fahrul dan Arzita bahkan tampak ceria.
Ternyata, pelukan dan salaman tersebut menjadi momen terakhir kalinya bagi dua anak Rahmadi itu.
"Ceria-ceria aja. tidak ada tanda-tanda apa. Jadi saya Minggu pergi ke kampung ke Batubara. Biasanya mereka semua ikut arisan," tandasnya.
Kronologi Kecelakaan

Dilansir Tribun Medan, saat kecelakaan terjadi, mobil Avanza tengah melaju dari arah Siantar menuju Medan dan bus Intra dari arah sebaliknya.
Ketika tiba di kawasan Pabatu, lokasi kecelakaan, mobil Avanza mencoba mendahului kendaraan di depannya tanpa memperhatikan arus dari arah sebaliknya.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus, Tancap Gas saat Lampu Kuning, Tabrak 2 Pelajar dan Jebolkan Pagar
Baca juga: Pengantin Baru Tewas Kecelakaan, Baru Menikah 2 Bulan, Ternyata sang Istri sedang Hamil
Diduga, mobil Avanza juga terlalu melebar ke arah kanan.
Akibatnya, mobil Avanza bertabrakan dengan bus Intra yang datang dari arah berlawanan.
"Sehingga terjadi tabrakan dengan Bus Intra dari arah berlawanan," ungkap Dirlantas Polda Sumut, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda, Senin (22/2/2021).
Daftar dan Identitas Korban Kecelakaan

Sembilan orang yang meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Tebingtinggi terdiri dari satu sopir dan delapan penumpang mobil Avanza.