Minggu, 5 Oktober 2025

Pengakuan Anak yang Bunuh Ibu Kandung: Korban Meninggal setelah Gali Lubang Lalu Ditarik Sosok Gaib

 Seorang anak bunuh ibu kandungnya demi harta karun. Kini pelaku menyesali perbuatannya.

Editor: Miftah
SURYAMALANG.COM/Humas Polres Malang
Arifudin Hamdy (35) anak kandung yang bunuh ibunya, Mistrin (56) dalam rilis yang digelar Polres Malang pada Sabtu (13/2/2021). Proses evakuasi korban yang ditemukan terkubur terbalik di bekas mes Pembangkit Jawa Bali (PJB) Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang terungkap. 

Ia berkilah jika ibunya sudah dalam keadaan pusing hingga tak sadarkan diri usai menggali lubang yang dipercaya dapat mendatangkan harta karun berlian.

Pria berusia 35 tahun warga Desa/Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang ini mengaku jika ada sosok gaib yang menarik ibunya ke dalam lubang.

"Yang menggali (lubang) itu ibu sebelum meninggal. Setelah itu orangnya tidak sadar karena pusing. Saya tau ibu itu punya pusing sudah lama. Lalu ibu saya meninggal. Ada yang narik ibu saya dari dalam situ (lubang galian) oleh penghuninya (makhlul astral)," kata Arifudin saat dipaparkan dalam rilis di Polres Malang.

Tersangka mempercayai bangunan bekas mes PJB Karangkates itu memang angker. Sehingga ia yakin ibunya memang ditarik oleh penghuni gaib yang mendiami kawasan tersebut.

"Katanya di situ angker, ada orang yang masuk ke situ bilang ada penghuninya (makhluk halus)," tambahnya.

Tapi apapun pernyataan pelaku, polisi menetapkannya sebagai tersangka berdasarkan bukti.

Satreskrim Polres Malang menyatakan terdapat unsur pembunuhan pada kasus penemuan mayat perempuan dengan posisi tak wajar di bekas mes karyawan PJB Karangkates.

Sejumlah fakta-fakta yang dikantongi polisi menyiratkan bahwa Arifudin merupakan dalang dibalik tewasnya Mistrin (35) yang tak lain adalah ibu kandungnya.

"Kami mengumpulkan fakta-fakta hingga akhirnya proses itu terjadi. Akhirnya kami menyatakan kasus ini sebagai kasus pembunuhan terhadap seseorang. Yang dilakukan diduga oleh laki-laki yang merupakan anak kandung korban itu sendiri," tegas Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar saat gelar rilis pada Sabtu (14/2/2021).

Petunjuk terkuak usai korban dievakuasi menuju kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang untuk dilakukan otopsi.

"Mayat meninggal sekitar kurang lebih 2 Minggu. Ada perbedaan pada bagian tubuh antara yang ternanam dan di udara (bagian kaki). Kepala hingga dada terkubur dalam tanah," jelas Kapolres.

Usai diotopsi, polisi menemukan sebuah petunjuk yang mengindikasikan ada tanda penganiayaan yang tampak pada tubuh korban.

"Ditemukan tanda-tanda sedikit memar. Akhirnya Satreskrim Polres Malang melakukan upaya penyelidikan lebih lanjut," papar Hendri.

Hingga kini, Hendri menyatakan pihaknya terus melakukan pemeriksaan terhadap tersangka. Termasuk untuk mengetahui kondisi kejiwaan tersangka.

Polisi tengah memeriksa kondisi kejiwaaan tersangka.

"Tetap kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai kondis kejiwaan tersangka," tandasnya.

(Surya Malang/Mohammad Erwin)

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Penyesalan Anak Pembunuh Ibu Kandung di Karangkates Malang Demi Harta Karun : Berlian Itu Tak Ada

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved