FAKTA Meninggalnya Budayawan Prie GS: Penyebab hingga Kenangan Ganjar Pranowo
Budayawan Supriyanto GS atau akrab disapa Prie GS meninggal dunia, Jumat (12/2/2021). Meninggalnya Prie GS menyisakan duka bagi banyak pihak.
TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka datang dari dunia seni dan budaya.
Budayawan Supriyanto GS atau akrab disapa Prie GS meninggal dunia, Jumat (12/2/2021).
Meninggalnya Prie GS menyisakan duka bagi banyak pihak.
Berikut fakta-fakta meninggalnya Prie GS:
1. Penyebab Meninggal
Prie GS meninggal pada Jumat pagi akibat serangan jantung.
Budayawan asal Kendal itu menghembuskan napas terakhir sekira pukul 06.30 WIB.
"Benar (meninggal) pukul 06.30 WIB," kata asisten Prie GS, Tista Prastia sebagaimana diberitakan Kompas.com.
Baca juga: Profil Prie GS, Budayawan Asal Kendal yang Pernah Jadi Wartawan hingga Kartunis
Menurut Tista, Prie GS meninggal karena serangan jantung.
Menurut pemberitaan TribunJateng, Prie GS meninggal di RS Columbia Asia Semarang.
2. Dimakamkan di TPU Bergota 2 Semarang

Setelah disemayamkan di rumah duka di Jalan candi Kalasan Selatan 2 Semarang, jenazah Prie GS dimakamkan hari ini di TPU Bergota 2 Semarang.
Mengutip dari TribunJateng, pemakaman dilakukan setelah salat Jumat.
"Iya nanti di makamkan habis Jumatan," terang seorang pelayat, Apri kepada Tribunjateng.com.
3. Kenangan Ganjar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melayat jenazah Prie GS ke rumah duka.
Ganjar mengaku kaget atas meninggalnya Prie GS yang mendadak.
Hal ini karena sebelumnya Prie GS dalam kondisi sehat dan tidak terlihat sakit.
“Kami turut berduka, saya agak kaget karena beberapa waktu ini saya melihat mas Prie kok masih sehat."
"Jadi saya tidak tahu kapan sakitnya, dan tadi pagi saya dikabari beliau meninggal tentu saya berdoa untuk beliau mudah-mudahan seluruh dosa-dosanya diampuni dan husnul khatimah,” ucapnya.

Ganjar pun masih mengingat sejumlah kenangan bersama Prie GS semasa hidup.
“Beberapa kali kita gojekan ngledek saya, saya masih ingat, ‘sampeyan itu ndak cocok jadi Gubernur’. Itu kalimat yang menurut saya menarik, ‘karena gaya sampeyan itu bukan gaya gubernur’, dan itu ternyata yang menarik perhatian dari seorang prie GS,” ucapnya.
Baca juga: Budayawan Prie GS Meninggal karena Serangan Jantung, Sempat Mengawali Karirnya Sebagai Wartawan
Tak hanya itu, Ganjar juga teringat pada momen saat dirinya berada dalam sebuah acara debat Pilkada jelang periode keduanya.
Saat itu, kata Ganjar, mendiang Prie GS melemparkan pertanyaan tentang apa arti keluarga baginya.
“Kemudian saya lari dari panggung, saya ketemu istri anak saya, saya cium karena dia lagi di kursi penonton dan saya tidak jawab apa-apa. Setelah itu mas Prie ngomong cerita, setelah debat itu dia sampaikan, ngertio aku rasido tekon, jawabanmu ki marakke teksek,” kenangnya.
Ucapan-ucapan tersebut, menurut Ganjar, itu kecerdasan-kecerdasan yang luar biasa.
Prie GS lahir pada 3 Februari 1964 di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.
Dikutip dari TribunJateng, sejak kecil, Prie GS telah akrab dengan dunia kartun.
Hal ini karena ia dibesarkan di lingkungan industri kartun sejak tahun 1970-an.
Kondisi itu kemudian membuatnya menyukai dunia kartun.

Ia pun menggambar kartun dan mengirimkannya ke sejumlah media massa.
Prie GS juga belajar kepada kartunis kawakan di harian umum Kompas, G.M Sudarta.
Setelah lulus SMA, Prie GS melanjutkan pendidikan ke Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Semarang atau yang sekarang dikenal Universitas Negeri Semarang.
Ia mengambil jurusan seni musik yang menambah kemampuannya di bidang seni.
Prie GS mengawali kariernya menjadi wartawan di harian umum Suara Merdeka.
Kemudian, dia dipercaya memegang rubrik bermuatan kesenian dengan rutin menggambar kartun setiap Hari Minggu.
Hingga akhirnya, Suara Merdeka Group memberikan kepercayaan pada dirinya untuk memimpin majalah wanita Cempaka.
Selama kariernya, Pria GS pernah menggelar pameran kartun di Tokyo, Jepang atas undangan The Japan Foundation.
Ia juga pernah mencoba dunia peran dan bergabung di Teater Dhome Semarang .
Prie GS bersama rekannya menggarap project repertoar Umang-umang atau Orjes Madun karya Arifin C.Noer.
Dia berperan sebagai seorang seniman dan lebih banyak menulis skenario drama saat tergabung dalam Teater Lingkar.
Bersama Joshua Igho, ia menjadi ilustrator musik untuk repertoar Jembaran Mberok di Teater Aktor Studio.
Menjadi seorang wartawan, kartunis dan juga budayawan membuat Prie GS banyak diundang menjadi pengisi acara dan pembicara.
Baca juga: Sastrawan dan Budayawan Ajip Rosidi Meninggal Dunia Usai Operasi Pendarahan Otak
Ia pernah diundang secara khusus oleh Markas TNI Angkatan Laut Cilangkap untuk memberi motivasi bagi pejabat TNI berpangkat jendral.
Selain itu, dia juga mengasuh acara tetap radio dan televisi antara lain SmartFM Network hingga IdolaFM.
(Tribunnews.com/Daryono) (TribunJateng/Iwan Arifianto) (Kompas.com/Kontributor Semarang, Riska Farasonalia)