Semburan Gas Berpasir dan Berbatu di Pekanbaru: Muncul saat Pengeboran Sumur, Gedung Ponpes Rusak
Semburan gas berpasir dan berbatu muncul di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ikhsan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Kamis (4/2/2021).
TRIBUNNEWS.COM - Semburan gas berpasir dan berbatu muncul di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ikhsan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Kamis (4/2/2021).
Semburan gas itu muncul saat proses penggalian sumur di ponpes tersebut.
Bahkan, semburan yang juga mengeluarkan benda berupa tanah keras itu juga merusak gedung pesantren.
Pantauan tribunpekanbaru.com Jumat pagi gedung pondok pesantren terlihat dua gedung yang merupakan asrama rusak berat.
Beruntung, 35 santri yang menuntut ilmu disini sudah diungsikan terlebih dahulu oleh pihak pesantren.
Hingga Jumat pagi semburan gas masih terjadi hingga perkiraan 10 meter, sedangkan dinihari Jumat itu mencapai semburan 30 meter.
Baca juga: Kronologi Semburan Gas Setinggi 10 Meter di Pondok Pesantren Al Ikhsan, Terdengar Suara Gemuruh
Baca juga: Warga Desa Sukaperna Indramayu Kembali Dikejutkan Semburan Gas Liar
Pengurus pondok pesantren Hasyim mengatakan pihaknya sudah mengungsikan seluruh perlengkapan di pondok pesantren tersebut.
"Santri sudah diungsikan ke Kubang dan aktivitas di sini dan dibantu TNI dan Kepolisian,"ujar Hasyim.
Pantauan tribunpekanbaru.com juga terlihat Jumat pagi sejumlah pejabat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta pejabat dari Pemko Pekanbaru dan Pemprov.
Lokasi kejadian semburan masih digaris polisi berjarak sekitar 30 meter dari lokasi semburan gas tersebut.
Kronologi
Proses penggalian sumur yang berlokasi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ihsan di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, terpaksa dihentikan, Kamis (4/2/2021).
Pasalnya, dari lobang sumur tersebut, mendadak menyemburkan gas alam yang cukup kuat. Suaranya pun terdengar bergemuruh.
Semburan gas itu muncul di antara ruang belajar dan kamar santri, yang juga tak jauh dari komplek Kantor Wali Kota Pekanbaru.
Alhasil, penghuni ponpes pun dibuat panik, takut ada kebakaran atau ledakan.
Tak mau ambil risiko, sebanyak 34 orang santri yang sedang belajar, terpaksa dievakuasi.
Ramadhan, selaku penggali sumur menjelaskan, awalnya ia bersama beberapa orang rekannya, sedang mengerjakan pembuatan sumur bor.
"Tiba-tiba saat jam setengah 2 (siang), ada gas yang keluar dari sumur itu, kami langsung lari," sebutnya.
Diperkirakan saat semburan gas keluar, kedalaman pengeboran sudah mencapai kedalaman 115 meter.
Namun saat pekerja menarik pipa dari dasar sumur, tiba-tiba saja gas menyembur keluar.
"Sudah selesai di kedalaman 115 meter itu. Saat kami tarik pipanya, tiba-tiba langsung menyembur keras, keluar lumpur awalnya," ungkapnya.
Baca juga: Semburan Gas Liar di Indramayu Kembali Muncul, Warga: Suaranya Bising
Mendapati hal tersebut, Ramadhan bersama dua pekerja lain langsung lari menjauh menyelamatkan diri.
"Kami kaget semua, santri juga yang lagi belajar juga keluar menyelamatkan diri masing-masing karena titiknya tepat kali antara ruang belajar dan asrama," sambung Ramadhan.
Sementara itu, Untung Wahyudi selaku pimpinan pondok menuturkan, pasca terjadi semburan gas, pihaknya langsung mengarahkan para santri untuk mengangkut barang-barang.
Mereka dievakuasi menggunakan mobil ke ponpes Al-Ikhsan pusat, di daerah perkotaan masih di Pekanbaru.
Dipaparkannya, sumur bor baru dikerjakan sejak 3 hari terakhir.
Saat kejadian disebutkannya, para santri sedang melaksanakan kegiatan penghafalan Alquran.
"Kami kaget, jadi langsung keluar semua, termasuk santri. Kita tenangkan, kita berdoa bersama semoga Allah segera selesaikan,"ungkap dia.
"Ledakan tidak ada, cuma ya suaranya itu kuat," sambungnya.
(Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution/Rizky Armanda)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Semburan Gas di Tenayan Raya Pekanbaru Sampai Rusak Gedung Pesantren, Begini Kondisi Terkini