Minggu, 5 Oktober 2025

Cerita Kakek 71 Tahun Rawat Adik yang Keterbelakangan Mental, Rela Bekerja Pagi dan Malam Hari

Seorang kakek bernama Projo Herwanto (71) membagikan perjuangan hidupnya.

Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNJOGJA/ Miftahul Huda
Semangat mbah Projo saat membetulkan jam tangan pelanggan, Kamis (28/1/2021) - Cerita Kakek 71 Tahun Rawat Adik yang Keterbelakangan Mental, Rela Bekerja Pagi dan Malam Hari 

Uang tersebut digunakan untuk membeli beras dan kebutuhan pokok lainnya, dan diserahkan ke keluarga sang adik.

Hiburan satu-satunya untuk sedikit melupakan beban hidup yang begitu berat dirasakan pria yang dulunya bekerja di kantor penerbitan Taman Siswa itu hanya didapat dari suara semerawang yang keluar dari radio lawas seukuran batu bata berwarna hitam.

"Kalau sudah sibuk membetulkan jam begini sudah lupa semua dengan hutang-hutang. Ya ada saja rejeki yang datang," kelakarnya.

Semangat di usia senja

Diusianya yang kini memasuki 71 tahun, Mbah Projo pantang untuk meminta-minta.

Bahkan dirinya terlihat semangat untuk bekerja dan menghidupi adiknya yang memiliki keterbatasan.

Setelah selesai mengurus keperluan adiknya itu, Mbah Projo kembali meneruskan mencari nafkah pada malam hari.

"Malam saya lanjut lagi, sampai jam 21.00. Kalau malam tidak pasti tempatnya. Asal ada emperan ya saya berhenti," imbuhnya.

Di usianya kini, mbah Projo masih memiliki tanggung jawab yang besar lantaran harus mengurus adik perempuannya.

Baca juga: VIRAL Nenek 80 Tahun di Lamongan Hidup Sebatang Kara, Suami Meninggal dan Tak Punya Anak

Pilihan itu harus ia jalani lantaran adiknya kini membuthkan bantuan dirinya untuk bertahan hidup.

Tangan terampilnya itulah yang menghidupi dirinya bersama adik tercintanya melalui reparasi jam tangan dari satu trotoar ke trotoar yang lain.

Tak jarang dirinya kerap ditegur oleh Satpol PP agar menutup lapaknya tersebut.

Namun, Mbah Projo selalu meminta agar diberikan kelonggaran untuk tetap membuka jasa reparasi jam tangan tersebut.

"Ditanya, lama gak buka lapaknya. Saya jawab hanya dua jam saja. Ya syukurnya gak permah diusir, malah merasa kasihan," ujar Mbah Projo.

Harapan Mbah Projo tidak lah muluk-muluk, ia hanya ingin agar bisa bertahan hidup dan terus bisa mencari nafkah untuk mengurus adik tercintanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kisah Mbah Projo 71 Tahun, Keliling Jalanan Yogyakarta Pagi dan Malam, Buka Jasa Reparasi Jam Tangan

(Tribunjogja.com/ Miftahul Huda)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved