Sabtu, 4 Oktober 2025

Burung Puyuh Mendadak Mati di 6 Lokasi Berbeda, Petugas Menduga Terjangkit Virus Avian Influenza

Ribuan burung puyuh dilaporkan mendadak mati di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

Editor: Endra Kurniawan
TRIBUN BANYUMAS/AGUS ISWADI
Seorang peternak di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar sedang membersihkan kandang puyuh miliknya, Senin (18/1/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Ribuan burung puyuh dilaporkan mendadak mati di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

Kematian unggas terjadi di enam lokasi yang berbeda dalam kurun waktu sehari dan enam hari.

Untuk memastikan penyebab dari matinya ribuan burung puyuh ini, Dispertan PP Kabupaten Karanganyar mengecek sekaligus mengambil sampel.

Dokter hewan dari Dispertan PP telah mengecek enam lokasi atau peternak yang berada di Desa Gajahan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, pada Selasa (19/1/2021).

Unggas yang mati berusia enam bulan dan satu tahun.

Kabid Peternakan Dispertan PP Kabupaten Karanganyar, Heri Sulistyo menyampaikan, unggas yang mati mendadak itu telah dikubur secara massal oleh peternak.

Lantas unggas yang masih hidup dijual.

Ada ribuan unggas yang mati secara mendadak di enam lokasi tersebut.

Baca juga: Peternak Rugi, Ketum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Imbau Pemerintah Ikut Jaga Harga

"Saat ini kami belum bisa simpulkan secara pasti."

"Dugaan sementara karena AI (Avian Influenza)."

"Tapi kami masih menunggu hasil laboratorium terlebih dahulu."

"Kami juga sudah laporkan ke pihak provinsi," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (19/1/2021).

Dia mengungkapkan, akan melaporkan adanya unggas yang mati secara mendadak di Colomadu itu ke pihak provinsi.

Kejadian serupa pernah terjadi pada 2010.

Faktor cuaca yang ekstrem berpengaruh terhadap daya tahan tubuh unggas.

Menurutnya, untuk mengantisipasi unggas terserang virus dapat dilakukan dengan vaksinasi.

"Cuaca membuat daya tahan lemah jadi gampang kena virus, upayanya adalah vaksin."

"Tapi itu kan harus mandiri bukan dari pemerintah."

"Apalagi saat ini pandemi," ucapnya.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Juga Bikin Industri Unggas Ikut Sakit-sakitan

Lebih lanjut, pembersihan kandang secara rutin dapat dilakukan untuk upaya pencegahan potensi unggas terpapar virus yang membuat daya tahan menjadi lemah.

Dia mengimbau kepada peternak unggas di Kabupaten Karanganyar supaya rutin untuk membersihkan kandang.

Diberitakan sebelumnya, seorang peternak asal Gajahan RT 01 RW 01 Desa Gajahan, Kecamatan Colomadu, Heru mengungkapkan, kematian puyuh secara mendadak terjadi sejak pekan lalu.

Sebelumnya, puyuh yang mati secara mendadak sudah dialami dua peternak lain di Colomadu.

"Saya tidak tahu (penyebabnya), kejadian sejak pekan lalu."

"Pertama itu satu deret, ada 100 ekor."

"Mau bertahan diobati, tetapi keesokannya mati," ungkapnya.

Lanjutnya, total ada 1.500 burung puyuh miliknya yang mati.

Rata-rata yang mati berusia sekira enam bulan.

Artikel ini telah tayang di Tribunbanyumas.com dengan judul Burung Puyuh Mati Mendadak di Karanganyar, Dispertan PP Sudah Ambil Sampel, Ini Dugaan Sementara

(Tribunbanyumas.com/Agus Iswadi)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved