Selasa, 7 Oktober 2025

Fakta Remaja Pembunuh Karyawati Bank: Korban Broken Home, Kerap Mencuri hingga Penyuka Sesama Jenis

Sederet fakta terkait remaja 14 tahun pembunuh karyawati bank, pelaku korban broken home, kerap mencuri hingga penyuka sesama jenis.

Tribun Bali/Firizqi Irwan
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan saat memberikan press rilis kasus pencurian disertai kekerasan terhadap Ni Putu W, di Mapolresta Denpasar, Bali, pada Kamis (31/12/2020) 

Handayani baru menyadari anak tirinya melakukan pembunuhan setelah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian yang mendatangi tempat tinggalnya pada Rabu (30/12/2020).

"Kami tahu setelah polisi datang dan kemudian bersama bapaknya mencari anaknya," jelas Handayani.

Sementara itu, ayah pelaku sangat syok hingga tak kuasa membendung air mata ketika mendapati informasi dari pihak kepolisin bahwa anaknya menjadi pelaku pembunuhan.

"Dari kemarin bapaknya nangis terus, kami tidak menyangka kalau dia senekat itu," tuturnya.

Pihak keluarga pun kini turut menerima dampak dari perbuatan anaknya.

Mereka diminta untuk keluar dari tempat kosnya dan mencari tempat tinggal baru, sebelum akhirnya memilih akan pulang ke kampung halaman di Singaraja, Bali.

Handayani sehari-harinya menjadi ibu rumah tangga sekaligus sebagai tulang punggung keluarga dengan bekerja sebagai tukang cuci di sebuah laundry di wilayah Ubung tidak jauh dari kosnya dengan gaji Rp. 1,5 juta.

Sementara suaminya atau ayah pelaku tidak bekerja atau pengangguran.

Handayani menuturkan, PAH sudah sejak baru lahir tidak lagi bersama ibu kandungnya, dan selama di Singaraja tinggal bersama neneknya yang kini sudah meninggal.

Baca juga: Polisi Kesulitan Melacak Keberadaan Pembunuh Istri di Bone, Alasannya Pelaku Tak Membawa Ponsel

Kemudian PAH yang belum lama ini pindah ke Denpasar bekerja sebagai buruh bangunan di sebuah pembangunan rumah.

PAH tidak memiliki motor dan berjalan kaki saat pergi bekerja.

Adapun menurut keterangan polisi, motif pembunuhan yang dilakukan PAH adalah mencuri.

Awalnya ia ingin mencuri motor dan barang-barang lainnya, namun ketahuan dan mendapat perlawanan dari korban.

Putu Widiastuti meninggal dunia dengan 32 tusukan di kamarnya, sedangkan pelaku PAH mengalami luka di tangan.

Di sisi lain, pelaku PAH diduga penyuka sesama jenis.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved