Kamis, 2 Oktober 2025

Aksi 5 Siswi SMP Injak Rapor di TikTok: Ngaku hanya Iseng dan Berujung Penyesalan, Batal Dikeluarkan

Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan aksi lima siswi nekat menginjak-injak rapor mereka dan mengunggahnya di TikTok.

Istimewa/Kompas.com
Salah satu adegan dalam video tiktok yang dipermasalahkan sekolah SMPN 1 Suela, Lombok Timur, beredar di media sosial. Sekolah mengeluarkan 5 siswa yang muncul dalam video tik tok tersebut. 

Setelah video mereka menginjak-injak rapor viral, kelima siswi tersebut mengaku menyesal.

BB, satu dari lima siswi yang menginjak rapor mengaku menyesali perbuatan yang telah dilakukannya.

"Iya saya menyesal dan malu, saya salah. Mau minta maaf sama Pak Guru, Ibu Guru," ungkap BB sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

Hal senada juga dikatakan MR, teman BB yang juga mengaku menyesal atas perbuatannya itu.

Bahkan, ia juga berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

MR mengatakan, saat membuat TikTok ada temannya yang videokannya.

Saat itu, ia sempat meminta kepada temannya untuk tidak di-upload di media sosial, tapi mereka meng-upload-nya.

"Setelah viral saya sadar salah dan ingat Bapak Ibu Guru," kata MR menunduk dengan mata berkaca.

Baca juga: Fakta Video TikTok 5 Siswi Injak Rapor: Dikeluarkan karena Dianggap Tak Hargai Guru, Ini Motifnya

Baca juga: Kelakuan 5 Siswi SMP Injak Rapor di TikTok hingga Dikeluarkan, Guru: Susah Payah sampai Tengah Malam

Batal dikeluarkan dari sekolah

Masih dari Kompas.com, SMPN 1 Suela, Lombok Timur, batal mengeluarkan lima siswa yang membuat video TikTok menginjak rapor sekolah.

Kepala Sekolah SMPN 1 Suela, Kasri mengatakan, pihaknya sempat dipanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur.

"Kami sempat dipanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, bupati melalui Kabid Urusan Pendidikan SMP meminta kami menerima kembali lima siswa untuk dibina di sekolah ini, jadi begitu," jelas Kasri.

Hasil pertemuan kepala sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan itu ditindaklanjuti dengan rapat guru di sekolah.

Kasri memberi tahu para guru pemecatan lima siswa itu dibatalkan, sesuai keinginan Bupati Lombok Timur.

Menurut Kasri, seluruh guru sepakat menerima keputusan tersebut.

Meski, sekolah awalnya telah mengambil sikap tegas mengeluarkan lima siswa itu.

"Kami menerima mereka kembali, membina mereka agar menjadi anak yang lebih baik," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com: Kontributor Kompas TV Mataram/Fitri Rachmawati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved