FAKTA Terbaru Kabar Penutupan dan Karantina Pendatang di Kota Solo, Pemkot Batal Jaring Pemudik
Pemkot Solo membatalkan rencana menjaring pemudik di terminal, stasiun, dan bandara. Pemberlakukan itu tidak dilakukan karena dinilai tidak efektif.
"Bagi pemudik tetap ada petugas di stasiun dan terminal," paparnya.
5. PHRI Bakal Ketemu Wali Kota Solo
Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Solo, Sistho A Srestho mengatakan industri perhotelan dan restoran masih mencoba bertahan di tengah mengemukanya wacana karantina pemudik.
"Masing masing anggota masih survive terlebih dulu, karena ini sudah terlanjur terjadi," kata Sistho kepada TribunSolo.com, Kamis (10/12/2020).
PHRI Kota Solo, sambung Sistho, segera mengagendakan pertemuan dengan Wali Kota Solo untuk membicarakan kondisi hotel dan restoran saat ini.
Selain itu, sejumlah masukan akan diberikan PHRI kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
"Kita sudah ada rencana dengan Pak Wali melihat kondisi saat ini. Nanti kita lihat hasilnya seperti apa," tutur Sistho.

6. Banyak Pembatalan
Dikatakan Sistho dampak kerugian yang ditimbulkan akibat kabar-kabar tersebut begitu besar.
Lantaran saban hari selalu ada pembatalan tiket dari para tamu yang hendak ke Kota Solo.
Selain itu, kerugian yang paling mengerikan, kata Sistho yakni para pelancong yang masih belum melakukan pemesanan tiket.
Atau dengan kata lain mereka yang masih pada tahapan berencana berlibur ke Kota Solo.
"Yang mengerikan mereka yang mau berencana kesini akhirnya membatalkan rencananya dan mengakihkan ke Kota lain. Ini yang tidak bisa kita telusuri," ungkapnya Kamis (10/12/2020).
Itu terjadi lantaran selama ini Kota Solo dikenal last minute dalam hal pemesanan hotel.
"Masih banyak tamu yang belum sempat reservasi, setelah membaca pemberitaan yang begitu mengerikan akhirnya tidak jadi ke Kota Solo," paparnya.