Seorang Santri di Bondowoso Diduga Dianiaya 14 Temannya di Pondok, Korban Alami Luka Bakar
Seorang santri di sebuah pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Bondowoso berinisial NA (15) mengalami luka bakar di tubuhnya.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang santri di sebuah pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Bondowoso berinisial NA (15) mengalami luka bakar di tubuhnya.
Ia diduga menjadi korban penganiayaan yang dilakukan 14 temannya.
Belasan orang yang diduga menganiaya korban merupakan teman sekamar NA di pondok.
Kakek korban, Jamal mengatakan, NA diduga dianiaya dengan cara diikat menggunakan sarung di kamar pondok.
Tak berhenti di situ, NA juga diduga dianiaya menggunakan bahan yang mudah terbakar.
Karena dugaan penganiayaan itu, NA mengalami luka bakar di bagian tangan kanan, dada, wajah dan leher.
Saat SURYA.CO.ID mendatangi rumah korban yang berada tak jauh dari pondok, NA sedang terbaring di kasur kamarnya.
Beberapa bagian tubuh NA yang mengalami luka bakar telah dibalut perban.
Baca juga: Bocah 7 Tahun Tewas Tak Wajar, Ada Luka Lebam di Tubuhnya, Ternyata Sempat Dianiaya Ibu Tiri
"Kejadian penganiayaan (diduga) terjadi pada Sabtu (5/12/2020). Korban dipegang lalu diikat 14 anak hingga terjadi pembakaran itu, bahannya tidak tahu saya," kata Jamal saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Selasa (8/12/2020).
Ia menceritakan, kasus dugaan penganiayaan ini sempat ditutup-tutupi oleh kerabat pondok dan para guru.
Mereka, mengaku tak mengetahui dugaan penganiayaan yang menimpa NA. Hal tersebut membuat Jamal geregetan.
"Saya 24 jam di masjid pondok (selaku takmir). Sehingga saya tahu seluk-beluk di pondok."
"Cucu saya sempat tidak ada di pondok, saya pun tanya keberadaannya pada kemarin sore, Senin (8/12/2020)."
"Teman-temannya dan sejumlah guru mengaku tak tahu keberadaan NA dan kejadian (dugaan) penganiayaan," terangnya.
Jamal melanjutkan, dirinya sempat melihat mobil Suzuki Carry mau masuk pondok beberapa hari lalu.