Senin, 6 Oktober 2025

POPULER Beda Kronologi Penyerangan Versi FPI dan Polisi | Paman Cabuli Keponakan demi Tambah Gairah

FPI sebut pihak simpatisan Rizieq Shihab yang diserang, polisi sebut pihaknya yang diserang | Kuli bangunan cabuli dua keponakan di Prabumulih

Penulis: Ifa Nabila
Tribunnews/JEPRIMA
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran bersama Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman memberikan pernyataan saat menggelar rilis kasus dugaan penyerangan anggota polisi oleh pendukung Front Pembela Islam (FPI) di Gedung Direskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2020). Pada rilis tersebut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran Fadil Imran menyebutkan bahwa pada peristiwa penyerangan tersebut polisi terpaksa menembak karena merasa terancam oleh beberapa orang dari kelompok pendukung FPI yang menyebabkan 6 orang dari kelompok FPI meninggal dunia. Tribunnew/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM - Terjadi penyerangan di Tol Jakarta-Cikampek yang melibatkan simpatisan pimpinan FPI Rizieq Shihab dan polisi.

FPI dan Polri memiliki versi masing-masing atas penyerangan pada Senin (7/12/2020) dini hari.

Diketahui, dalam penyerangan itu menyebabkan enam orang pengawal Rizieq tewas.

Polisi mengklaim pihaknya yang diserang sehingga melepaskan tembakan itu.

Baca juga: Penembakan 6 Anggota FPI oleh Polisi, Warga Sebut Dengar Banyak Tembakan dan Tak Terhitung

Baca juga: Menurut Polda Metro, Simpatisan Habib Rizieq Tabrak Mobil Polisi Sebelum Menyerang, Ini Kata FPI

Sedangkan FPI menyebut pihaknyalah yang diadang lalu diserang polisi.

Sementara itu di Prabumulih, seorang paman nekat mencabuli dua keponakannya.

Menurut korban, ia sudah dicabuli berkali-kali oleh pamannya.

Pelaku berdalih, melakukan pencabulan itu demi menambah gairahnya ketika melayani sang istri.

Berikut berita populer regional selengkapnya:

1. Kronologi Penyerangan Versi FPI dan Polisi

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran bersama Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman menunjukan barang bukti saat menggelar rilis kasus dugaan penyerangan anggota polisi oleh pendukung Front Pembela Islam (FPI) di Gedung Direskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2020). Pada rilis tersebut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran Fadil Imran menyebutkan bahwa pada peristiwa penyerangan tersebut polisi terpaksa menembak karena merasa terancam oleh beberapa orang dari kelompok pendukung FPI yang menyebabkan 6 orang dari kelompok FPI meninggal dunia. Tribunnew/Jeprima
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran bersama Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman menunjukan barang bukti saat menggelar rilis kasus dugaan penyerangan anggota polisi oleh pendukung Front Pembela Islam (FPI) di Gedung Direskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2020). Pada rilis tersebut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran Fadil Imran menyebutkan bahwa pada peristiwa penyerangan tersebut polisi terpaksa menembak karena merasa terancam oleh beberapa orang dari kelompok pendukung FPI yang menyebabkan 6 orang dari kelompok FPI meninggal dunia. Tribunnew/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran dalam konferensi pers pada Senin siang menyebut pihaknya pergi ke tol untuk menyelidiki informasi pengerahan massa ke Jakarta.

Pasalnya, sempat beredar adanya pesan pengerahan massa terkait dengan pemeriksaan Rizieq di Mapolda Metro Jaya pada Senin siang.

Kemudian di Km 50, polisi membuntuti mobil yang diduga dikendarai simpatisan Rizieq.

Mobil tersebut kemudian memepet mobil polisi dan menyerangnya dengan senjata api dan senjata tajam.

Fadil menyebut, lantaran keselamatan jiwa anggotanya terancam, maka balik menyerang dengan tindakan tegas terukur.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved