Selasa, 30 September 2025

Istri Tak Menyesal Suami Dibunuh Ayah Kandungnya: Saya Sudah Habis Sakitnya, Sering Ribut

Seorang mertua di Lubuklinggau nekat menghabisi nyawa menantunya. Istri korban, Maria Eka Susanti, tak menyesal atas kepergian sang suami.

Editor: Miftah
SRIPOKU.COM / Eko Hepronis
Proses rekonstruksi pembunuhan Bambang Ciptadi Lubis oleh mertuanya, Anwar. Istri korban mengaku tak menyesal atas kematian suaminya. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang mertua di Lubuklinggau nekat menghabisi nyawa menantunya.

Istri korban, Maria Eka Susanti, tak menyesal atas kepergian sang suami di tangan ayahnya.

Maria mengaku sakit hati terhadap suaminya, Bambang Ciptadi Lubis.

Proses rekonstruksi digelar di Polsek Lubuklinggau Utara Kota Lubuklinggau Sumsel, Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (1/12/2020).

Dalam proses rekontruksi tersebut, Maria memperagakan beberapa adegan, termasuk ikut membawa korban ke rumah sakit.

Kasus pembunuhan menantu oleh mertua ini sempat membuat heboh warga Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Lubuklinggau Utara beberapa waktu lalu.

Pasalnya, Bambang tewas setelah ditusuk Anuar menggunakan pisau badik tepat di ulu hati hingga tembus ke belakang.

Baca juga: Tidak Terima Anaknya Dianiaya, Kakek 60 Tahun di Kota Lubuklinggau Tikam Menantu Hingga Tewas

Baca juga: Tujuh Pekerja Proyek Saluran Air di Kupang Tersambar Petir, Tiga di Antaranya Tewas

Baca juga: 8 Warga NTT Disambar Petir, 4 di Antaranya Tewas di Lokasi

Anwar (60), mertua yang membunuh menantunya di Lubuklinggau diamankan polisi.
Anwar (60), mertua yang membunuh menantunya di Lubuklinggau diamankan polisi. (TribunSumsel.com/Istimewa)

Maria mengaku tak sedikit pun menyesal suaminya meninggal dunia, ia malah bersyukur suaminya meninggal di tangan orangtua kandungnya.

"Saya tidak menyesal saya sudah habis sakitnya, karena memang sudah sering ribut dengan dia (Bambang)," ungkapnya pada wartawan, Selasa (1/12/2020).

Maria menuturkan, bila ia dan almarhum suaminya selama 13 tahun membina rumah tangga kerap bertengkar, hampir setiap kali keduanya ribut.

Dalam setiap keributan terjadi suaminya selalu melontarkan kata-kata kasar dan kerap mengusirnya dari rumah.

Karena tak tak tahan Maria pun kabur dari rumah pulang ke rumah orangtuanya.

"Dia (Bambang) setiap ribut sering mukul dan menghina, setiap hari dipukul saya tidak sakit, yang sakit orangtua saya dihina, dia mengatakan orangtua dan keluarga kamu miskin semua, selalu seperti itu,"ujarnya.

Dalam rekonstruksi 16 adengan tersebut, terungkap kasus pembunuhan itu bermula saat Bambang mendatangi rumah Anuar lalu langsung menemui istrinya Maria sembari marah-marah.

Kemudian ia langsung mendekati Anuar yang sedang melayani pembeli gorengan dalam keadaan marah-marah, sembari menunjuk wajah tersangka Anuar dengan mengatakan "kecil kamu Anuar'.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan