Sabtu, 4 Oktober 2025

Abu Vulkanik Gunung Ile Lewotolok di Lembata Ancam Kesehatan Warga, Mereka Diimbau Pakai Masker

Gunung Ile Lewotolok di Lembata, NTT, mengeluarkan semburan lava pijar, bunga api, dan kepulan abu vulkanik serta pasir, Minggu (29/11/2020).

Editor: Willem Jonata
Kompas.com/Nansianus Taris
Foto : Gunung Ile Lewotolok, Kabupaten Lembata, NTT, alami erupsi, Jumat pagi. (Kompas.com/Nansianus Taris) 

TRIBUNNEWS.COM - Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, kembali mengeluarkan semburan lava pijar, bunga api, dan kepulan abu vulkanik serta pasir, Minggu (29/11/2020).

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian menjelaskan, terjadi peningkatan aktivitas gunung pada Minggu.

Gunung api yang sebelumnya menyandang status level II atau waspada menjadi level III atau siaga.

Dalam level siaga, masyarakat diimbau tak melakukan aktivitas pada radius empat kilometer dari pusat erupsi atau kawah gunung.

“Masyarakat diminta untuk gunakan masker penutup hidung dan mulut karena potensi abu vulkanik dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pernapasan akut (ISPA) dan lainnya,” kata Stanislaus dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu malam.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok di Pulau Lembata NTT Meletus

Stanislaus menerangkan, aktivitas tremor di gunung tersebut masih terus berlanjut. Hal itu ditandai dengan muntahan lava pijar dan percikan bunga api.

Stanislaus menambahkan, berdasarkan data seismograf, erupsi sudah terjadi enam kali pada hari ini.

“Sesuai rekaman seismograf intensitas erupsi dimungkinkan masih terus berpotensi dalam batasan waktu yang belum bisa ditentukan,” ujar Stanislaus.

Kabur ke lokasi aman

Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata kembali mengeluarkan semburan batu, pasir, dan abu vulkanik.

Warga juga mendengar gemuruh dari arah Gunung Ile Lewotolok. Warga yang mendengar gemuruh dari arah gunung pun panik.

Dalam rekaman video yang diterima Kompas.com, warga sekitar gunung terlihat berlarian sambil menangis.

Ibu-ibu terlihat menggendong anaknya sembari berteriak. Mereka berlari menuju tempat aman karena khawatir dengan kondisi gunung tersebut.

Bupati Lembata Yance Sunur mengatakan, pemerintah telah mengambil langkah darurat terkait bencana itu.

Pemkab Lembata, kata dia, menjemput warga sekitar gunung tersebut. Mereka dibawa ke lokasi yang lebih aman di Kecamatan Lewoleba.

Yance menyebutkan, sejumlah pengungsi telah ditampung di kantor bupati lama dan tenda di halaman kantor perpustakaan.

Sebagian pengungsi memilih menginap di rumah keluarganya di Kecamatan Lewoleba.

“Jumlah warga yang mengungsi dari dua kecamatan yakni Ile Ape dan Ile Ape Timur total 21.000 jiwa. Mereka semua sudah mengungsi di kota Lewoleba,” kata Yance dala rilis tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (29/11/2020).

Yance mengimbau seluruh warga tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 di pengungsian.

Pemkab Lembata, kata dia, telah mengerahkan seluruh dinas untuk menyalrkan bantuan ke posko pengungsian. “Untuk sementara bantuan yang diberikan adalah berupa makanan,” ungkap Yance.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Lembata Terus Meningkat, Warga Diimbau Pakai Masker dan Dengar Gemuruh, Warga Sekitar Gunung Ile Lewotolok Lembata Kabur ke Lokasi Aman

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved