Nyai Manis, Kerbau Sakral Milik Keraton Solo Mati di Usia 35 Tahun
Kerbai milik Keraton Kasunaan Surakarta Hadiningrat, Nyai Manis menghembuskan napas terakhirnya sekira pukul 07.00 WIB dalam usia 35 tahun.
"Diberi mori, kembang sama dupa, setelah itu didoakan oleh para ulama," paparnya.
"Setelah itu baru dimakamkan," tandasnya.
Pantauan TribunSolo.com, Nyai Manis dimakamkan di area Sithinggil Kidul Keraton Surakarta Hadiningrat.
Tampak warga Solo antusias untuk melihat prosesi pemakaman Nyai Manis.
Sisakan 21 Ekor
Kerbau sakral Keraton Solo bernama Nyai Manis mati, Rabu (11/11/2020).
Dengan demikian, kerbau keturunan Kiai Slamet menyisakan puluhan ekor saja.

"Sekarang jumlahnya 21 kerbau," kata Srati atau pawang kawanan kerbau bule keturunan kerbau Kyai Slamet, Heri Sulistyo.
Kerbau Nyai Manis lahir dari rahim Nyai Suti dan merupakan anak tertua.
Ia kemudian melahirkan anak, salah satunya Kiai Joko yang mati awal tahun lalu.
"Anaknya saya tidak hafal, dia sudah jadi buyut," paparnya.
Heri menambahkan, saat ini, 21 kerbau yang tersisa menempati kandang yang berbeda dengan kata lain dipisah.
Itu terjadi lantaran saat masa kawin, pejantan kerbau acapkali saling bertengkar.
"Disini ada 3 kandang, yang sini tinggal 4 ekor dan yang di kandang satunya bagian barat ada 10 ekor dan sebelah timur ada 7 ekor," paparnya.
Baca juga: Konflik di Keraton Solo Memanas, Bereda Video Cekcok Dua Kubu yang Sempat Viral
"Sebelum kejadian berantem harus dipisah," kata dia.