Erupsi Gunung Merapi
BPBD Klaten: Warga di Zona Bahaya Erupsi Gunung Merapi Siap Lakukan Evakuasi Mandiri
BPBD Kabupaten Klaten mengungkapkan warga yang berada di kawasan zona bahaya erupsi Gunung Merapi siap melakukan evakuasi mandiri.
Para relawan dan perangkat desa setempat sering melakukan pertemuan menyosialisasikan kepada warga masyarakat.
"Karena berada di KRB (Kawasan Rawan Bencana) III, maka mitigasinya harus seperti apa sudah disampaikan," ungkapnya.
Bahkan, Anwar menyebut warga di zona bahaya sudah mengemas surat-surat berharga hingga pakaian ganti di wadah khusus.
"Di sana itu sampai sekarang, surat-surat berharga sudah dikemas di satu tas," ungkapnya.
"Bahkan pakaian ganti untuk evakuasi sudah dikemas di tas khusus," ujarnya.
Selain itu petunjuk jalur evakuasi telah dipasang.
"Simulasi jelas sudah dilakukan, termasuk titik kumpul hingga jalur evakuasi," kata Anwar.
Diketahui sebanyak 9 dukuh di 3 desa di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, masuk dalam wilayah zona bahaya erupsi Gunung Merapi.
Yaitu Pajekan, Canguk, dan Sumur di Desa Tegal Mulyo.
Kemudian Petung, Kembangan, dan Deles di Desa Sidorejo.
Lalu Sambungrejo, Ngipiksari, dan Gondang di Desa Balerante.
Diketahui setelah lebih dari dua tahun berstatus waspada atau level II, Gunung Merapi naik status menjadi level III atau siaga mulai Kamis (5/11/2020).
Hal itu diungkapkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.
"Status waspada sejak 21 Mei 2018," ungkap Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, saat dihubungi Tribunnews.com melalui pesan singkat, Kamis malam.
Baca juga: Gunung Merapi Status Siaga, BPBD Sleman Siapkan Tiga Barak Pengungsian
Baca juga: Mulai Hari Ini Status Aktivitas Gunung Merapi Naik Level, Berikut Penyebab dan Penjelasannya
Selanjutnya Hanik mengimbau, penambangan di jalur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.