Diduga Tergelincir Saat Pantau Banjir, Seorang ASN di Langkat Ditemukan Tewas Mengambang
Zulkarnain, ditemukan mengambang setelah sempat hilang sesaat, Sabtu (17/10/2020) kemarin.
TRIBUNNEWS.COM, LANGKAT -- Diduga terpeleset saat sedang memantau banjir, seorang aparatur sipil negara (ASN) di Kabupaten Langkat Sumatera Utara ditemukan tewas mengambang di sebuah parit.
Zulkarnain, ditemukan mengambang setelah sempat hilang sesaat, Sabtu (17/10/2020) kemarin.
Dugaan sementara, korban tewas tergelincir saat memantau banjir di Kecamatan Besitang.
Korban kemungkinan sempat tergelincir di saluran irigasi.
Baca juga: Tewas karena Sesak Napas, Pembunuh Anak dan Pemerkosa Ibu di Aceh Dimakamkan Satu TPU dengan Korban
"Yang pertama kali menemukan jasad korban adalah warga.
Sempat dibawa ke Puskesmas Besitang, namun korban sudah meninggal dunia," kata Paur Subbag Humas Polres Langkat Aiptu Yasir Rahman, Minggu (18/10/2020).
Dari cerita Rahman, awalnya korban berangkat ke Kelurahan Bukit Mas, Kecamatan Besitang bersama tiga temannya yang lain untuk memantau saluran irigasi.
Ketiga rekan korban itu masing-masing Lelen Suhairy (54) warga Dusun II Cempaka, Desa Paya Perupuk, Kecamatan Tanjung Pura,
Baca juga: Akhir Tragis Pemerkosa Ibu Muda dan Bunuh Anaknya, Tewas di Tahanan Dimakamkan Dekat Kubur Korbannya
Edi Kesuma (56) warga Desa Teluk Meku, Kecamatan Babalan dan Sumarni (46) warga Kecamatan Stabat.
Setelah memantau saluran irigasi, korban bersama rekannya beranjak dari lokasi menumpangi mobil bernomor pelat BK 1810 PI.
"Di perjalanan pulang ke Stabat, kebetulan cuaca hujan deras dan jalanan banjir," kata Yasir.
Selanjutnya, korban dan rekan-rekannya turun dari mobil.
Baca juga: Pembunuh Anaknya Tewas di Sel, Terungkap Kondisi Ibu Muda Korban Rudapaksa yang Dirawat di RS
Mereka ingin melihat kondisi banjir dan kemacetan di perjalanan, persisnya di Kelurahan Pekan Besitang, Kecamatan Besitang.
"Setelah melihat situasi di lokasi, rekan-rekan korban kembali ke mobil.
Namun korban tidak kelihatan," kata Yasir.