Emil Dardak : Kota Surabaya Bisa Jadi Contoh Ekonomi Melingkar Sampah Plastik
Ada tantangan yang dihadapi dalam menggerakan ekonomi masyarakat, bagaimana menciptakan peluang ekonomi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kota Surabaya terpilih sebagai salah satu proyek closing the loop atau sirkular ekonomi sampah plastik yang didorong oleh masyarakat, pemerintah dan pelaku usaha.
Pemerintah provinsi Jawa Timur juga memiliki program Belanja Inovasi (Belanova), dimana jika ada teknologi yang ada kaitannya dengan meminimalisir waste generation atau kalau ada kemasan yang menjadi opsi bagi usaha-usaha kecil yang ada best practice.
"Langkah konkrit dari masyarakat, pemerintah dan pelaku usaha seperti apa yang dilakukan oleh Danone-Aqua akan menentukan keberhasilan ekonomi sirkular sampah plastik," kata
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak dalam Webinar Surabaya Local Heroes mengenai Ekonomi Sirkular Sebagai Upaya Atasi Sampah Plastik belum lama ini.
Webinar yang digagas oleh National Geographic Indonesia melalui gerakan #SayaPilihBumi dengan #BijakBerplastik Danone-AQUA. juga menghadirkan pembicara Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia, Duala Oktoriani, roject Manager OPPA (Ocean Plastic Prevention Accelerator by Secondmuse, Hermawan Some, Koordinator Komunitas Nol Sampah.
Baca: Selamatkan Bumi dari Sampah Plastik, Tahun Depan P&G Indonesia Kenalkan Kemasan Daur Ulang
“Ide-ide harus muncul dari civil society. Oleh karena itu, touch small penting kalau kita belum bisa menerapkan langsung dengan skala besar. Kita membuat contoh-contoh menciptakan inspirasi bagi kita. Menciptakan peluang besar bagi kita.” Kata Emil.
Emil juga mengemukakan sebenarnya bank sampah sebagai pra syarat Adipura.
Adipura adalah award yang diberikan kepada kota dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Kemudian, lanjut Emil, pemanfaatan sampah untuk listrik juga sebagai pra syarat.
Pemenuhan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) merupakan amanat UU.
Saat ini, menurut Emil, ada tantangan yang dihadapi dalam menggerakan ekonomi masyarakat, bagaimana menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat yang masih memiliki 14 % masyarakat di pedesaan yang berada di garis kemiskinan.
Baca: VIRAL Wanita Mengubah Penampilannya setelah Sakit Hati, Kini Disangka Operasi Plastik, Ini Kisahnya
Kemudian menghadapi tantangan di lapangan kerja.
“Namun demikian, inovasi dan terobosan untuk mendorong sustainability adalah sesuatu yang kami tunggu dan kami selalu punya komitmen untuk mendorong bagaimana kita menemukan jalan tengah, antara menciptakan peluang lapangan kerja bagaimana kita meminimalisir terhadap dampak lingkungan,” tambah Emil.
Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia mengatakan Sebagai bagian dari ekonomi sirkular, Danone-AQUA turut meluncurkan berbagai inovasi, salah satunya adalah Aqua Life.
Air minum dengan kemasan yang terbuat dari 100 persen bahan daur ulang dan dapat didaur ulang yang sudah dapat ditemukan di Surabaya.
Kemasan ini diluncurkan sebagai upaya Danone-Aqua menyediakan pilihan hidrasi sehat untuk para konsumen sekaligus berkontribusi lebih terhadap lingkungan yang bersih lewat komitmen #BijakBerplastik.
Masih menurut Karyanto, ekonomi sirkular harus dikembangkan. Seperti sirkular untuk air, yaitu untuk memastikan bahwa air itu akan terjaga dengan menanam pohon, membuat air resapan, dan masyarakat pertanian yang ramah lingkungnan.
“Kita bisa beralih ke energi yang renewable. Danone-Aqua sendiri punya komitmen pada tahun 2030 kita memakai seratus persen renewable energy.” tambah Karyanto.
Baca: Geger Temuan Biji Plastik dalam Beras Bantuan Sosial
Karyanto menambahkan, dulu Danone memakai seratus persen renewable energy.
Semua pabrik Danone dipasangi surya panel. Saat ini, sudah ada empat pabrik dan dipasagi surya panel, bisa mengurangi kurang lebih 15 persen.
“Pemakaian energy dari kita. Dan bisa mengurangi 15 persen energi fosil kita. Kalau kita implementasi ke semua pabrik, ekonomi sirkular. Kalau kita melihat, ekonomi sirkular, model guna ulang dengan galon kita yang sampai saat ini sudah 70% kemudian sisanya yang 30 % kita masih memakai kemasan botol daur ulang.
Duala Oktoriani, Project Managger OPPA (Ocean Plastic Prevention Accelerator) by Secondmuse pada kesempatan yang sama menunjukan peta alur sampah. Bagaimana kompleksitas alur perjalanan sampah plastik maupun organik.
"Ini gimana kompleksnya sebuah alur perjalanan sampah plastik maupun orgnanik. Ada pemulung, pengepul, bank sampah kecil/induk. Belum lagi peran dinas kebersihan dan ruang terbuka hijau. Itu semua bekerja bersama," ucap Duala.
Menurut Duala, pengelolaan sampah di suatu daerah tidak ada jalan pintas dan solusi yang universal. Inovasi, pada acuanya, mengarah pada konteks lokal.
Segala kebijakan harus beradaptasi dengan lingkungan setempat. Juga bagaimana edukasi terhadap anak-anak terkait sampah plastik.
"Untuk memberi edukasi ke anak harus memahami psikologinya. Karena anak suka bermain kita mengedukasi melalui ular tangga dan permainan basket. Yang di dalamnya ada nilai edukasi. Kita harus mendesain permainan yang sesuai. Studi kasus di suatu tempat akan berbeda di tempat lain," kata Duala.