Suami Korban Kebakaran Gudang Gas di Siantar Ungkap Penyesalan: Kalau Bisa Aku Menggantikan Mereka
Kebakaran gudang gas di Siantar menyisakan duka mendalam di hati keluarga. Suami korban mengungkap penyesalannya.
Korban Terperangkap di Lantai Dua
Kabid Damkar Pemko Pematangsiantar, Joshua Haloho menyampaikan informasi kebakaran ini sampai ke pihaknya pada pukul 19.36 WIB.
Api baru dikuasai selama tiga jam dan pendinginan dilakukan hampir satu jam sebelum mencari keberadaan para korban.
"Tapi karena situasi seperti yang kita lihat tadi karena tabung gas. Kita tidak bisa langsung masuk," ujar Joshua.
Dia menerangkan para korban terperangkap pada kobaran api. Empat korban ditemukan di lantai dua dan satu korban di kamar mandi lantai dasar.
"Di lantai dua kita temukan empat orang sudah meninggal. Dan satu lagi di lantai bawah ada di kamar mandi belakang," ujar Joshua kepada wartawan.
Baca: Kebakaran Gudang Gas di Pematangsiantar, Mertua, Menantu hingga 3 Cucu Tewas Terpanggang
Armada pemadam kebakaran diturunkan sebanyak lima unit yang silih berganti memadamkan kobaran api.
Operasi ini dibantu BPBD, Dinas Kesehatan dan RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar dan armada pemadam kebakaran PT STTC.
"Kita laksanakan secara manual. Medannya ini, gas. Kalau penyelidikan kita belum sampai situ, biar petugas berwenang," jelas Joshua.
Duka Mendalam Keluarga

Akibat kejadian itu, duka mendalam dirasakan oleh Hendra Kie. Bagaimana tidak?
Orang-orang tersayangnya, Ayah, istri dan ketiga anaknya menjadi korban kebakaran gudang gas sekaligus tempat tinggal mereka.
Bahkan kelima anggota keluarganya, baru ditemukan hampir empat jam pemadaman.
Didampingi sejumlah anggota keluarga Hendra tampak histeris saat menanti seluruh korban ditemukan.
Ia terduduk lemas di teras tetangga yang berlokasi beberapa meter dari gudangnya yang terbakar.
Baca: Kebakaran Kejagung, Arteria Dahlan Curigai Saksi Cleaning Service yang Miliki Tabungan 100 Juta