Sabtu, 4 Oktober 2025

Nakhoda Kapal Pengangkut Pasir yang Tenggelam di Perairan Sungai Semurut Ditemukan Tak Bernyawa

Sebelumnya ditemukan selamat satu orang dan korban kedua ditemukan sore kemarin dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Kaltim/Iqbal Nurkarim
Proses evakuasi korban kapal pengangkut pasir yang tenggelam di perairan Sungai Semurut sekitar 1 Kilometer (km) dari Dermaga Semurut, RT 01, Kampung Semurut, Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur berhasil ditemukan tim gabungan, Senin (28/9/2020). 

Selain melakukan penyelaman, pihaknya juga melakukan pencarian menggunakan perahu karet dan perahu para warga di Kampung Semurut.

Lokasi pencarian sendiri, diperlakukan jarak dengan luas mencapai radius 500 meter dari lokasi kapal tenggelam.

1 ABK Meninggal

Sebelumnya kapal pengangkut pasir dilaporkan tenggelam, di perairan Sungai Semurut sekitar 1 kilometer dari Dermaga Semurut, RT 01, Kampung Semurut, Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, sekitar pukul 04.00 Wita, Minggu (27/9/2020).

Kapal dengan nomor lambung KM Winda 01 ini, mengangkut pasir dengan berat 30 meter kubit, berangkat dari Sambaliung, pada Sabtu (26//2020) sekitar pukul 16.00 Wita kemarin.

Setibanya di Kampung Tabalar, Nakhoda kapal bernama Kahar (35) memutuskan untuk istirahat.

Namun, pada pukul 04.00 Wita, anak buah kapal (ABK) yakni Alimudin (25) terbangun karena merasakan kapal sudah mulai tenggelam. Kemudian pria 25 tahun itu memutuskan untuk menyelam dan keluar dari kapal.

Baca: UPDATE Kapal Tenggelam di Selat Sunda: Basarnas Lampung Ikut Terjun, 10 Orang Masih Dicari

Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning melalui Kasat Polair, Iptu Amin Maulani mengatakan, dugaan sementara penyebab kapal tenggelam, karena ada bagian kapal yang bocor.

Ia menjelaskan masih ada dua orang dilaporkan hilang, yakni nakhoda kapal dan satu orang ABK bernama Ujang (30).

"Dalam kapal tersebut, terdapat 3 orang yakni Kahar, selaku nakhoda, Ujang dan juga Alimudin yang berprofesi sebagai ABK," katanya.

Posisi kapal yang sudah tenggelam, membuat para warga dan juga pihak kepolisian melakukan penyelaman ke dalam kapal tersebut, untuk mencari keberadaan Ujang dan Kahar.

"Untuk arus cukup tenang. Kami akan menyelam ke dalam dahulu, memastikan apakah ada korban atau tidak di dalam kapal tersebut,” bebernya.

Selain melakukan pencarian, pihaknya juga meminta keterangan saksi mata yakni Alimudin.

Ia mengaku tertidur pada saat kejadian, sehingga tidak mengetahui secara pasti kronologinya. Ia terbangun, pada saat air sudah masuk ke dalam kapal.

"Dari pengakuan saksi yakni Alimudin, air sudah cukup tinggi di kapal. Ia terbangun, kemudian menyelam untuk bisa keluar dari kapal tersebut. Ia juga tidak melihat kedua rekannya,” imbuhnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved