Kronologi Warga Ngamuk saat Pemakaman Pasien Suspect Corona, Berawal dari Teriakan, 2 Orang Terluka
Dua tenaga medis di RSUD dr Soeselo Slawi menjadi korban amukan warga saat pemakaman. Kericuhan terjadi setelah ada teriakan-teriakan.
Termasuk standar pemakanan, walaupun Suspec Covid-19 tetap sesuai regulasi atau aturan yang berlaku memang harus menggunakan protokol kesehatan.
"Tindak lanjut apakah akan melaporkan kejadian ini ke polisi atau tidak, kami koordinasikan dulu dengan Bupati, Sekda, dan OPD terkait termasuk kepolisian juga. Nantinya keputusan ada di beliau ini, ya intinya kami mengikuti arahan dari bu Bupati," tegasnya.
Ditambahkan, saat kejadian, warga juga sempat merusak mobil Tim Rekasi Cepat (TRC) Bumijawa, yang di dalamnya ada tim Pemakaman dari relawan PMI Kabupaten Tegal, dokter puskesmas Bumijawa, dan Satgas Covid-19 Puskesmas Bumijawa.
Material yang rusak seperti spion mobil bagian kanan dan kiri rusak (patah), badan mobil, plat nomor mobil bagian depan dan belakang rusak.
Sementara itu, salah satu korban dari tim medis RSUD dr Soeselo Slawi, Waras menceritakan apa yang dialaminya saat kejadian tersebut.
Waras mengatakan, saat pertama kali mobil ambulans datang, warga yang jumlahnya ratusan sudah berkumpul di area pemakaman.
Ditanya mengenai pemicu keributan atau warga menjadi emosi, Waras tidak terlalu ingat, namun ia menuturkan memang ada yang berteriak-teriak.
"Jujur saya masih sangat trauma sekarang, karena tidak menyangka akan menjadi korban amukan warga seperti ini."
"Dan masih saya ingat, ada yang memberitahu saya kalau masih disini terus (di lokasi pemakaman), kamu bisa mati diamuk warga yang sedang emosi dan jumlahnya sangat banyak," ungkap Waras. (dta)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul "Teriakan dari Liang Lahat Picu Keributan Pemakaman Suspect Corona di Bumijawa, Tim Medis Jadi Korban"