Soal Ibu Bunuh Anak karena Susah Diajari Belajar Online, Pengamat: Orang Tua Tak Siap Jadi Guru
Pengamat Pendidikan Isa Anshori turut menanggapi soal seorang ibu yang membunuh anaknya karena susah diajari saat belajar online
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat pendidikan asal Surabaya, Moch Isa Anshori turut menanggapi kasus kekerasan berujung hilangnya nyawa seorang anak hanya gara-gara sulit diajari saat belajar online.
Peristiwa keji yang mencoreng dunia pendidikan Indonesia ini terjadi di Lebak, Banten.
Isa menilai, peristiwa tersebut membuktikan ketidaksiapan pendidikan Indonesia menghadapi pandemi, nyata adanya.
"Mereka tidak disiapkan menghadapi situasi pandemi. Sehingga beban yang biasanya dipelajari di sekolah, dialihkan ke rumah."

Baca: Ibu Menyesal Bunuh Anak 8 Tahun Gara-gara Belajar Online, Jasad Korban Dibawa ke Banten Pakai Motor
"Padahal orang tuanya tidak siap menjadi guru, sarana dan prasarana juga tidak sama dengan sekolah."
"Akibatnya anak menjadi korban dari sistem yang tidak siap itu," ungkap Isa kepada Tribunnews, Rabu (16/9/2020).
Mantan Ketua Dewan Pendidikan Surabaya ini menjelaskan, orang tua yang memiliki keterbatasan akan menjadi stres.
Sedangkan anak yang tidak punya tempat perlindungan lain, kerap menjadi korban.
"Orang tua tidak siap secara akademis mendampingi putra-putrinya."
"Sehingga yang terjadi adalah gap, ujung dari gap itu adalah marah dan kecewa."

Baca: Seorang Ibu di Banten Emosi Lalu Bunuh Anaknya Karena Susah Diajari Belajar Online
"Ketika itu orang tua punya ruang untuk melampiaskan dan anak menjadi korban," ujar Isa yang juga menjabat anggota Dewan Pendidikan di Jawa Timur ini.
Menurut Isa, satu di antara solusi yang bisa dilakukan ialah melakukan perencanaan baru untuk kurikulum darurat.
Sehingga para guru, orang tua, hingga siswa mampu menyesuaikan pembelajaran dalam situasi pandemi seperti saat ini.
"Bukan memindahkan sekolah ke rumah, tapi bagaimana mencapai tujuan kurikulum yang dilakukan oleh sekolah dari rumah," ujar Isa.

Baca: Orang Tua Bunuh Anak Karena Sulit Belajar Online, Komisi X DPR Minta Sekolah Peka Keadaan Siswa
"Maka tugas-tugas itu harus menyesuaikan yang dilakukan dari rumah oleh orang tua dan anak, sehingga mereka tidak terbebani."
"Ketika tidak ada beban dan bisa disesuaikan dengan tujuan sekolah yang terjadi adalah situasi yang nyaman," paparnya.
Selain itu, Isa mengingatkan, di masa pandemi ini kemampuan empati antar guru, orang tua dan siswa sangatlah penting.
Pasalnya bila proses pembelajaran jarak jauh tidak dilakukan secara baik, maka yang akan terjadi hanyalah malpraktik pendidikan.
Aksi keji seorang ibu bunuh anak terungkap
Sebelumnya diberitakan, kasus pembunuhan terhadap seorang anak berusia 8 tahun di Lebak, Banten terungkap.
LH (26) seorang ibu yang tega membunuh anaknya mengaku kesal lantaran korban susah diajarkan saat belajar online.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lebak AKP David Adhi Kusuma mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada 26 Agustus 2020 lalu di rumah kontrakan mereka di Kecamatan Larangan, Kota Tangerang.
Baca: Orang Tua Bunuh Anak Karena Sulit Belajar Online, KPAI: Hukumannya 20 Tahun
Pengakuan ini mengungkap alasan pelaku LH dan suaminya IS (27) membunuh dan mengubur korban dengan pakaian lengkap di Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten.
"Kami dalami mereka, khususnya kepada almarhum yang merupakan anak kandungnya sendiri dia merasa kesal."
"Merasa anaknya ini susah diajarkan, susah dikasih tahu, sehingga kesal dan gelap mata," kata David kepada Kompas.com di Polres Lebak, Rangkasbitung, Senin (14/9/2020).

David mengatakan, saat itu anaknya yang duduk di bangku sekolah dasar kelas 1 tengah belajar online mengerjakan tugas sekolah.
LH yang merasa kesal kemudian mulai melakukan serentetan penganiayaan, seperti mencubit, memukul dengan tangan kosong hingga menggunakan gagang sapu.
Akibat penganiayaan tersebut, korban sempat tersungkur dan lemas.
Namun, LH tidak berhenti, malah memukul korban di kepala bagian belakang sebanyak tiga kali.
Sang suami yang mengetahui penganiayaan tersebut sempat marah kepada LH.
Baca: Tak Sabar Ajari Belajar Online, Ibu di Tangerang Tega Pukul Anak Kandungnya Sendiri Hingga Tewas
Namun, keduanya lantas berinsiatif membawa LH yang dalam kondisi lemas ke luar.
"Dibawa keluar cari udara segar, anak ini kan sesak napas, harapannya bisa baikan, tapi saat dalam perjalanan meninggal dunia," kata David.
Jenazah korban kemudian dimakamkan di TPU Gunung Kendeng, Kecamatan Cijaku, Lebak.
Aksi jahat pelaku kemudian terungkap dua pekan kemudian, yakni pada Sabtu (12/9/2020) pada saat warga membongkar makam yang mencurigakan.
(Tribunnews.com/Maliana)