Jumat, 3 Oktober 2025

Punya Asrama Layak, Anak-anak Suku Pedalaman Nabire Kini Tak Perlu Jalan Kaki 5 Jam ke Sekolah

Sebe SD Negeri Muko Tanah Merah tinggal di asrama darurat yang merupakan dapur rumah sang kepala sekolah, Agusthina Taihuttu.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
Asrama baru untuk anak-anak pedalaman yang bersekolah di SDN Muko Tanah Merah, Distrik Yaro, Nabire, Papua. 

Agusthina berjuang dengan ikhlas dan tangguh karena anak-anak pedalaman Papua tadi adalah generasi pertama keluarga yang mengenyam pendidikan formal, bahkan sebagian besar mereka tidak dapat berbahasa Indonesia ketika pertama kali sekolah.

Jika tidak mendapatkan pendidikan formal, anak-anak ini tidak akan bisa melepaskan dirinya dari kemiskinan struktural serta memperbaiki kondisi keluarga.

Fakta inilah yang membuat Agusthina memantapkan hati, tetap bertahan di SD Negeri Muko Tanah Merah selama bertahun-tahun untuk memberikan pendidikan yang layak bagi mereka.

“Kami sangat senang dan terharu dengan bantuan yang digalang oleh Bakti Nusantara. Saya tidak pernah menyangka sebelumnya bahwa niat saya mendidik dan mengasuh anak-anak Papua ternyata mampu menggerakkan hati orang-orang yang sangat jauh dari saya," ungkap Agusthina.

"Semoga asrama ini bisa menjadi penyemangat anak-anak untuk menggapai cita-cita lebih besar. Saya percaya anak-anak ini bisa memajukan Papua nantinya dan membuat Indonesia bangga,” imbuhnya.

Selain pembangunan asrama, Bakti Nusantara dengan dukungan sponsor dan donatur juga mengadakan woodworking workshop pelatihan kerajinan kayu serta pembagian sembako bagi guru, masyarakat sekitar dan tenaga honorer lain.

asrama lama1
Asrama lama yang dinilai sudah tidak layak

Dandim 1705/Paniai, Letkol Inf. Benny Wahyudi, pada saat peresmian asrama mengapresiasi bantuan yang datang dari berbagai penjuru Indonesia.

"Aktivitas seperti ini merupakan wujud nyata gotong royong dan persaudaraan seluruh masyarakat. Bantuan dan dukungan datang dari lokasi yang berbeda, masyarakat yang berbeda, stakeholders serta orang-orang baik yang berbeda," ujarnya.

Assed Lussak, Direktur Eksekutif Yayasan Tunas Bakti Nusantara mengatakan, sejak 2016 Bakti Nusantara menjalankan misi sosial di berbagai daerah.

"Kami berangkat dari cerita masyarakat di wilayah yang kami bantu. Ceritanya memiliki narasi yang sama, seseorang atau kelompok berjuang dengan penuh keikhlasan untuk membangun wilayahnya, meskipun terbentur keterbatasan."

Baca: Wakil Ketua MPR Sebut Kesehatan, Ekonomi, dan Pendidikan Jadi Tantangan RI ke Depan

"Cerita inilah yang menggerakkan Bakti Nusantara mengajak banyak pihak lain untuk bersama-sama membantu, mendobrak keterbatasan akses pendidikan maupun kesehatan, agar setiap rakyat Indonesia dapat merasakan kesejahteraan di manapun mereka berada,” kata Assed Lussak.

Dia menambahkan, fokus kegiatan Bakti Nusantara mendorong pembangunan di wilayah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T) Indonesia.

Gerakan ini diprakarsai Yayasan Tunas Bakti Nusantara dan diinisiasi oleh Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved