Sabtu, 4 Oktober 2025

Kasus Covid-19 Melonjak di Purwakarta, Ada Satu Desa yang Harus Diisolasi, Pemerintah Beri Makanan

Penambahan jumlah pasien positif corona di Purwakarta terus mengalami peningkatan. Sebuah desa bahkan harus diisolasi.

Editor: Miftah
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
SEPI PEMINAT - Petugas medis mengambil sampel spesimen warga saat melalukan tes usap atau swab test di taman kawasan Pasar Keputran Surabaya, Senin (20/7/2020). Tes swab massal yang digelar pemerintah kota Surabaya diperuntukkan untuk pedagang guna memutus mata rantai penularan virus Corona atau Covid-19 pasar Keputran itu sepi peminat. Dari total target 2000 orang pedagang hanya puluhan yang mau mengikuti tes.Fasilitas tes swab tersebut akhirnya dialihkan untuk masyarakat umum dan rujukan dari sejumlah puskesmas di Surabaya. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ Sebelumnya, belasan pedagang Pasar Keputran Surabaya dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan pemeriksaan test swab sebanyak tiga kali dari 14 hingga 16 Juli 2020. 

Sebetulnya, katanya, protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sudah dilakukan di DPRD Jabar. Hanya saja, mulai longgar seiring adaptasi kebiasaan baru.

"Cuma kalau saya nilai, mungkin ikut-ikutan masyarakat, jadi kungkin agak kendor gitu ya. Saya kira minta ditingkatkan lagi. Introspeksi semuanya, di Kantor DPRD protokol ini diperbaiki, diperketat, tapi jangan sampai fungsi-fungsi dewan sampai berhenti, harus berjalan dengan menyesuaikan protokol Covid-19," katanya.

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Provinsi Jawa Barat, Haru Suandharu, mengatakan awalnya beredar kabar bahwa di Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat terdapat sejumlah anggota dewan dan stafnya yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Saya prihatin kalau sudah ada orang yang positif berdasarkan PCR. Jadi saya kira harus dilaksanakan protokol penanggulangan Covid-19 di kantor dewan, diperbaiki. Mungkin harus ada mekanisme work from home dan bagaimana pelayanan kepada masyarakat terus berjalan," katanya melalui ponsel, Jumat (14/8/2020).

Haru menuturkan dewan sendiri harus terus mengerjakan tugasnya yakni penanganan aspirasi masyarakat, pembahasan KUA PPAS, dan tugas lainnya, termasuk penanggulangan Covid-19.

"Jadi saya kira itu kewenangan pimpinan, harus ada langkah-langkah seperti disinfektanisasi, kemudian harus diketatkan protokol di Kantor DPRD," katanya.

Sebetulnya, katanya, protokol kesehatan pencegahan Covid-19 sudah dilakukan di DPRD Jabar.

Hanya saja, mulai longgar seiring adaptasi kebiasaan baru.

"Cuma kalau saya nilai, mungkin ikut-ikutan masyarakat, jadi mungkin agak kendor gitu ya. Saya kira minta ditingkatkan lagi. Introspeksi semuanya, di Kantor DPRD protokol ini diperbaiki, diperketat, tapi jangan sampai fungsi-fungsi dewan sampai berhenti, harus berjalan dengan menyesuaikan protokol Covid-19," katanya.

Haru mengatakan berdasarkan kabar awalnya, ada 14 anggota dewan dan staf yang dinyatakan positif Covid-19 dari hasil swab test beberapa hari lalu.

Menurut Haru, hal ini belum diumumkan secara resmi oleh unsur Pimpinan DPRD Jabar.

"Baru 14 orang yang saya dapat kabarnya positif, itupun hanya dengar-dengar kabar saja. Seharusnya pimpinan dewan yang kompeten mengumumkan kabar resminya. Data 14 ini belum resmi ya," kata Haru.

Haru mengatakan sementara ini anggota dewan dari Fraksi PKS belum satu pun yang masuk dalam daftar yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut. (Sam)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Satu Desa di Purwakarta Diisolasi, Lonjakan Kasus Terbesar, Saat Ini Ada 37 Orang Positif Covid-19"

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved