Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

RSU Haji Medan Jadi Klaster Covid-19 Baru di Sumut, 30 Nakes Positif Corona, 2 Diantaranya Meninggal

Dengan jumlah penularan Covid-19 yang mencapai 30 orang, klaster RSU Haji Medan tercatat sebagai terbesar di Sumut.

Editor: Hendra Gunawan
Victory Arrival Hutauruk/Tribun Medan
Kondisi Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan terpantau cukup ramai aktivitas pada Kamis (13/8/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Victory Arrival Hutauruk

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Medan menjadi klaster Covid-19 baru di Sumatera Utara.

Di rumah sakit ini 30 tenaga medis dan tenaga kesehatan terkonfirmasi positif Covid-19 hasil swab.

Dua di antaranya, yakni seorang dokter dan seorang perawat RSU Haji Medan meninggal dunia.

Dengan jumlah penularan Covid-19 yang mencapai 30 orang, klaster RSU Haji Medan tercatat sebagai terbesar di Sumut.

Baca: Kini Tercatat Ada 76.515 Kasus Suspek dan 39.290 Pasien Dirawat Terkait Covid-19 di Indonesia

Di sebagian rumah sakit dan puskesmas milik pemerintah maupun swasta di Sumut banyak yang tenaga medisnya sudah dinyatakan positif Covid-19. Namun, belum ada yang menyentuh angka 30 orang.

Kadis Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, dr Alwi Mujahit Hasibuan mengakui angka tenaga medis yang terpapar ini cukup besar yang terjadi di rumah sakit.

"Ada 30 orang positif, ikut yang meninggal dua orang, dokter dan perawat. Kalau terbesar lumayan besar juga, angka 30 itu besar juga itu," kata Alwi, saat dikonfirmasi Tribun, Kamis (13/8/2020).

Baca: Legislator PKS Sebut Pemerintah Minim Terbosan Tangani Pandemi Covid-19

Alwi menjelaskan angka yang cukup besar ini dapat berdampak penularannya terhadap pasien, apabila penyebarannya terus meluas di seluruh layanan di RS Haji.

"Tergantung tingkat sebarannya itu. Karena mereka yang lebih tahu tingkat sebarannya seperti apa. Artinya kalau tersebar di seluruh layanan pasti akan berdampak kepada pasien," tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengakui bahwa pihaknya sudah memberikan masukan kepada pihak RSU Haji Medan.

"Kita sudah memberikan masukan soal itu. Tapi itukan tergantung orang itu, dan sampai sekarang belum ada sikap orang itu. Cobalah ke sana lah langsung," tutur Alwi.

Sementara, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Sumut, dr Aris Yudhariansyah membenarkan bahwa klaster ini sebagai yang terbesar.

Baca: Kasus WNI Covid-19 di Arab Saudi Tinggi, ada 203 Orang Positif

Aris menerangkan bahwa hingga saat ini rumah sakit tersebut masih beroperasi.

"Ya, terbesar (klaster covid-19 di Sumut). (Tetap beroperasi) Jadi itu kebijakan direkturnya, karena pegawainya kan banyak. Kita dari Gugus Tugas sudah melakukan pengimbauan," bebernya.

Aris menyebutkan bahwa terdapat dua orang tenaga medis, yakni dokter dan perawat RSU Haji Medan yang meninggal akibat terpapar Covid-19.

"Dokter Aldreyn yang bertugas sebagai spesialis anastesi itu beberapa minggu lalu meninggal. Juga satu perawat yang meninggal minggu lalu Rasyidah Ulfa," bebernya.

Amatan Tribun, sekitar pukul 12.40 WIB kondisi rumah sakit tersebut tetap beroperasi seperti biasa.

Terlihat cukup ramai aktivitas dari luar gedung baik pengunjung maupun tenaga medis.

Kendaraan roda dua dan roda empat juga cukup banyak yang diparkirkan.

Juru Bicara GTPP Mayor Kes dr Whiko Irwan menyebutkan bahwa data yang terkonfirmasi positif dari 31 orang pekerja di Rumah Sakit milik Pemprov Sumut tersebut.

"Yang sudah ada hasil swab PCR 28 orang positif. Dan ada 2 lagi (positif) yang sempat dirawat dan meninggal, seorang dokter dan perawat. Tercatat ada 31 orang yang dilakukan swab," tuturnya.

Ia menyebutkan bahwa total ini didapat dari swab PCR sejak 12 Juli hingga awal Agustus 2020.

"Jumlah ini hasil pemeriksaan sejak 12 Juli sampai dengan awal Agustus," tutur Whiko.

Lebih lanjut, Whiko menyebutkan bahwa dari 30 tenaga kesehatan tersebut terdapat 3 orang dokter.

"Dari 30 orang 3 dokter swab PCR positif dan isolasi mandiri," sebutnya.

Klaster RSUD Sultan Sulaiman

Sebelumnya diberitakan, klaster covid-19 di rumah sakit juga terjadi di RSUD Sultan Sulaiman yang berada di Sei Rampah, Serdangbedagai (Sergai).

Pemerintah Kabupaten Sergai mengambil keputusan untuk melakukan lockdown terhadap RSUD Sultan Sulaiman.

Kebijakan ini dipilih untuk mencegah penularan lanjutan di rumah sakit milik Pemkab tersebut.

Terciptanya klaster baru di fasilitas kesehatan pemerintah menjadi perhatian khusus Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sergai.

Dalam rapat yang diselenggarakan Gugus Tugas di aula Sultan Serdang Rabu (5/08/2020), Bupati Sergai Soekirman menyampaikan jika berdasarkan hasil pembahasan dari semua lini di Gugus Tugas, diputuskan untuk dilakukan lockdown atau karantina lokasi terhadap RSUD Sultan Sulaiman.

“Melihat perkembangan situasi yang terjadi saat ini di mana jumlah kasus konfirmasi (positif Covid-19) yang berasal dari klaster RSUD Sultan Sulaiman jumlahnya cukup mengkhawatirkan, maka diputuskan untuk dilakukan lockdown atau karantina sementara terhadap aktivitas pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut,” kata Soekirman.

Ia menyatakan lockdown dimulai sejak 6 Agustus.

Masa lockdown akan berakhir pada 20 Agustus atau selama 14 hari lamanya.

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Serdang Bedagai, Akmal menyebut orang yang pertama kali diketahui terkonfirmasi positif covid-19 adalah dokter spesialis anestesi.

Ia mengatakan sejumlah tenaga medis terkonfirmasi positif Corona, namun tanpa gejala.

"Berdasarkan hasil swab yang terkonfirmasi dokter spesialis ada 4 orang, para medisnya ada 17 atau 19 ya, sedikit lupa saya. Yang sama kita masuk dalam data sebaran covid yang beralamat di Sergai saja," kata Akmal, Rabu (5/8/2020). (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul RSU Haji Medan Klaster Covid-19 Terbesar di Sumut, 30 Tenaga Medis Positif Corona, 2 Orang Meningga

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved