Arisan di Cianjur Ternyata Macet Sejak 2018, Korban Telah Setor Rp 500 Juta hingga Rp 3 M
Ratusan korban mendatangi rumah HA, bos arisan di Cianjur yang ternyata telah macet sejak 2018 lalu.
TRIBUNNEWS.COM - Seseorang berinisial HA, sebagai pengelola dan penanggung jawab arisan dilaporkan oleh sejumlah anggota.
Para anggota meminta agar paket arisan segera dicairkan sesuai dengan perjanjian.
Diberitakan Kompas.com, sudah ada tiga orang yang melapor ke pihak kepolisian.
Ketiga orang tersebut diketahui memiliiki anggota berjumlah 100-200 orang.
Baca: Total Kerugian 50 Korban Penipuan Berkedok Arisan Kurban di Cianjur Mencapai Rp 3,6 Miliar
Baca: Bos Arisan Beromzet Ratusan Juta Rupiah Kabur, Polisi Segel Lima Bangunan dan Empat Mobil
Hal tersebut disampaikan oleh Kuasa Hukum Pelapor, Basyir Siregar saat ditemui Sabtu (1/8/2020).
Basyir pun mengatakan telah membuat laporan ke Polres Cianjur, Jawa Barat.
"Klien kami ini merupakan para ketua kelompok yang membawahi jumlah anggota 100 sampai 200 orang," terang Basyir.
Basyir menjelaskan arisan yang ditawarkan berupa investasi dengan beragam penawaran.

Mulai dari alat elektronik, perabotan rumah tangga, hingga juga ada paket kurban.
Kelompok arisan yang dikelola oleh HA disebutkan telah berjalan sejak 2015.
Namun mulai 2018 lalu, menurut keterangan korban, arisan ini sudah macet.
"Jadi, pihak terlapor ini sebagai pengelola arisan berupa investasi sejumlah barang," jelas Basyir.
"Seperti alat elektronik, perabot rumah tangga, hingga paket kurban dan jenis paket arisan lainnya."
Baca: 5 Fakta Kasus Bos Arisan Menghilang saat Rumah Digeruduk Para Pesertanya, Sudah Dikelola Sejak 2015
"Namun, informasi dari klien kami, mulai 2018 sudah macet," tambahnya.
Anggota dari arisan yang dikelola oleh HA tidak hanya berasal dari warga Cianjur saja.