Kamis, 2 Oktober 2025

Ingrid Tulis Surat Terbuka untuk Jokowi, Berharap Suaminya ABK Kapal China Segera Kembali

Pada Februari 2020, Samfarid sempat menitipkan surat melalui seorang teman. Isinya tidak jadi pulang karena tanggung dua bulan lagi kontraknya selesai

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jateng/Desta Leila Kartika
Ingrid ditemani anaknya, Kenzie, menceritakan tentang sang suami Samfarid yang bekerja sebagai ABK kapal ikan China. 

Kondisi mulai berubah ketika ayah Kenzie ini dipindah ke kapal lain.

Dia mulai mengeluh kepada Ingrid tidak kuat bekerja karena tak sesuai kontrak.

Seharusnya hanya menjaring ikan, kenyataannya pagi menjaring ikan malam lanjut memancing.

Baca: Kemenlu Serahkan 3 ABK yang Diculik Perompak di Perairan Gabon Kepada Keluarga

"Jadi bisa istirahat hanya maksimal 3 jam, istirahat makan saja 15 menit. Bahkan suami saya bilang ini kapal kalau ada buaya harus dipancing ya pancing. Intinya suami saya sudah tidak kuat bekerja di kapal. Pindah kapal setelah satu tahun dia berangkat," paparnya.

Pada Februari 2020, Samfarid sempat menitipkan surat melalui seorang teman.

Isinya tidak jadi pulang karena tanggung dua bulan lagi kontraknya selesai.

Mendapat kabar tersebut, Ingrid menyimpulkan sang suami masih sanggup dan kuat melanjutkan bekerja.

Sehingga ia legawa sambil terus menunggu kabar dari suami.

Hingga muncullah pandemi corona sehingga manajeman kapal yang berasal dari China itu beralasan tak bisa memulangkan karena wabah.

Surat yang ditulis Ingrid untuk Presiden Jokowi.
Surat yang ditulis Ingrid untuk Presiden Jokowi. (Tribun Jateng/Desta Leila Kartika)

Semakin hari perasaan Ingrid makin tidak enak.

Sampai akhirnya pada Juni lalu dia mendapat kabar kalau sang suami kembali dipindah ke kapal lain dengan alasan ditransfer sementara waktu.

"Kenapa saya pada akhirnya membuat surat terbuka untuk Pak Jokowi, karena itu jeritan hati saya. Harapan terakhir karena memang hanya pemerintah yang bisa membantu. Jadi saya sangat berharap ada respons dan bisa membantu memulangkan suami saya. Kalau agensi kapal China itu sangat alot tidak mau memulangkan, dengan banyak alasan seperti kapal tidak ada yang boleh bersandar," jelasnya.

Selama masa kontrak dua tahun, Samfarid sama sekali tidak pulang menepati perjanjian kerja.

Tim gabungan saat mengevakuasi jasad Hasan Afriandi, WNI yang bekerja di kapal berbendera China Lu Huang Yuan Yu 118 yang sempat disimpan di freezer karen tewas saat kapal berada di tengah laut.
Tim gabungan saat mengevakuasi jasad Hasan Afriandi, WNI yang bekerja di kapal berbendera China Lu Huang Yuan Yu 118 yang sempat disimpan di freezer karen tewas saat kapal berada di tengah laut. (Kompas.com/Hadi Maulana)

Baca: Kisah WNI yang Jadi ABK di Kapal China: Gaji Tak Seberapa tapi Sering Dianiaya

Sambil menangis, Ingrid menuturkan hal yang paling membuatnya khawatir karena ada kabar dari ABK yang pulang bahwa di kapal tempat suami bekerja banyak pekerja yang sakit.

Ada dua ABK yang kemudian meninggal dunia dan dilarung ke laut.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved