Kamis, 2 Oktober 2025

Kesal Sering Injak Tahi Ayam, Tetangga Nekat Bangun Tembok 1 Meter di Depan Rumah Wisnu

Wisnu terpaksa menggunakan kursi kayu sebagai pijakan untuk melompati tembok setinggi semeter itu

KOMPAS.com/MITA
Dipicu sering menginjak tahi ayam, tetangga Wisnu Widodo berinisial M nekat membangun tembok setinggi satu meter. 

TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Seorang warga nekat membangun tembok setinggi satu meter tepat di depan pintu rumah Wisnu Widodo di Desa Gandupekuh, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Gegara tembok itu, Wisnu kesulitan saat keluar - masuk rumah.

Duduk perkaranya ditengarai gara-gara tetangga sering injak tahi ayam saat keluar rumah.

Baca: Suami Istri di Ponorogo Meninggal karena Corona, Tinggalkan 2 Anak Positif Covid-19 dan Terpapar

Tetangga Wisnu yang membangun tembok tersebut berinisial M.  M.

Padahal, tembok itu dibangun di atas lahan milik desa.

Namun, M mengklaim bahwa tembok itu dibangun di atas lahan miliknya.

"Pagar tembok itu dibangun sejak tahun 2017 lalu," kata Wisnu saat dihubungi, Jumat (24/7/2020).

Ia terpaksa menggunakan kursi kayu sebagai pijakan untuk melompati tembok itu.

Sebenarnya, ada akses alternatif yang bisa dilewati Wisnu tanpa harus melompati tembok tersebut.

Akan tetapi, jalur alternatif yang merupakan gang di samping rumahnya itu hanya selebar badan orang dewasa.

"Ya sulit kalau begitu mau masuk rumah,” imbuhnya.

Gegara Tahi Ayam

Kepala Desa Gandukepuh Suroso mengatakan, masalah pembangunan pagar tembok itu disebabkan masalah sepele.

Suroso menceritakan, Wisnu memelihara ayam pada 2016.

Saat itu, M bersama suaminya sering menginjak tahi ayam saat melewati jalanan di depan rumah Wisnu.

Karena kesal, M membangun pagar tembok di depan rumah Wisnu pada 2017.

"M sama suaminya lewat kadang kadang mlecoki telek (menginjak tahi ayam) yang memicu masalah. Akhirnya ya dipagar itu,” kata Suroso.

Pemerintah desa telah beberapa kali memediasi kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah pembangunan pagar tembok itu.

Sebab, Suroso mengatakan, pagar tembok itu dibangun di atas lahan milik desa. Lahan itu tak bisa diklaim sebagai hak milik.

Pihak desa juga menyarankan kepada M agar memberikan jalan di depan rumah Wisnu, tetapi saran itu ditolak.

"Bersikukuh si M, merasa kalau itu haknya," kata Suroso.

Dibawa ke Pengadilan

Masalah pembangunan pagar tembok ini juga dibawa ke meja hijau.

Pengadilan memenangkan Wisnu karena dirugikan atas pembangunan pagar tembok setinggi satu meter itu.

Suroso pun telah memberikan surat dari pengadilan kepada M, tetapi tetap saja tak ada tindakan.

"Ketika surat pengadilan saya kasih, dengar-dengar mau banding si M," kata dia.

Baca: Update, 11 Santri Gontor 2 Ponorogo Positif Corona, Akan Dirawat di RS Lapangan Covid-19 Surabaya

Nasib Wisnu yang terpaksa melompati pagar untuk memasuki rumah ini terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.

Dalam video itu, terlihat Wisnu yang berprofesi sebagai tukang pijat kesulitan setiap hari harus melompati pagar di depan rumahnya. (Kompas.com/Sukoco)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Gara-gara Tahi Ayam, Tetangga Bangun Tembok Setinggi 1 Meter di Depan Rumah Wisnu

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved