Selasa, 7 Oktober 2025

Jenazah Mbah Lindu, Legenda Gudeg Jogja Dimakamkan Siang Ini di Makam Klebengen, Caturtunggal

Rencananya, jenazah Mbah Lindu akan dimakamkan pada pukul 11.00 WIB siang ini di makam Klebengen, Caturtunggal, Depok, Sleman.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Jogja/ Nanda Sagita Ginting
Suasana di rumah duka Mbah Lindu, di Klebengen CT VIII Blok E-6, Depok, Sleman, Senin (13/7/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja,Nanda Sagita Ginting

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Suasana rumah duka Mbah Lindu, di Klebengen CT VIII Blok E-6, Depok, Sleman, mulai didatangi pelayat, Senin (13/7/2020) pagi.

Sesekali, sang anak Mbah Lindu, Ratijah, terlihat menangis saat menyalami pelayat yang datang.

Tak hanya itu, beberapa anggota keluarga dan tetangga Mbah Lindu pun mulai menyiapkan bunga tabur untuk makam Mbah Lindu yang akan dikebumikan siang ini.

Rencananya, jenazah Mbah Lindu akan dimakamkan pada pukul 11.00 WIB siang ini di makam Klebengen, Caturtunggal, Depok, Sleman.

Biyem Setyo Utomo atau lebih dikenal dengan nama Mbah Lindu, salah satu pedagang gudeg tertua di Yogyakarta tutup usia pada Minggu (12/7/2020) pukul 17.00 WIB.

Mbah Lindu tutup usia pada usia 100 tahun.

Suasana rumah duka Mbah Lindu di Klebengan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Minggu (12/7/2020) malam.
Suasana rumah duka Mbah Lindu di Klebengan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Minggu (12/7/2020) malam. (Tribunjogja/Nanda Sagita Ginting)

Pedagang yang berjualan gudeg di Jalan Sosrowijayan, Gedongtengen, Kota Yogyakarta tersebut meninggal dunia secara mendadak.

Anak Mbah Lindu, Ratijah (54) mengaku selama ini sang ibunda tidak pernah mengeluh sakit.

"Kalau mengeluh sakit Mbah itu tidak pernah. Memang dua minggu lalu sempat terjatuh di rumah dan ada sedikit lebam di daerah lengan.

Namun, langsung dibawa ke rumah sakit Panti Rapih, hanya dirawat selama dua hari, dan langsung dibawa pulang karena kondisinya sudah membaik," jelas Ratijah anak ketiga Mbah Lindu saat ditemui di rumah duka, Minggu (12/7/2020) malam.

"Sebelum jatuh itu memang Mbah masih kuat berjalan. Biasanya juga masih membantu saya persiapkan jualan, kupasin telur atau memotongi cabai," ujar Ratijah.

Baca: BREAKING NEWS: Mbah Lindu, Legenda Gudeg Jogja Meninggal Dunia di Usia 100 Tahun

Baca: 8 Gudeg Enak di Solo untuk Sarapan, Coba Gudeg Mbok Kedul dengan Sambel Goreng Kreceknya yang Lezat

Sempat Ngobrol dengan Cucu

Menurut keterangan Ratijah, satu hari sebelum kepergiannya, Mbah Lindu sempat mengobrol dengan cucunya terkait masa lalunya.

Dirinya pun menceritakan, perjalanan hidupnya dari awal masa penjualan gudengnya yang sudah berlangsung hampir 80 tahun lalu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved