Pria di Palembang Tikam Pamannya Hingga Tewas di Depan Sang Ibu, Teguran Korban Diduga Jadi Pemicu
Polisi menangkap seorang pria bernama Heriyadi alias Dedi karena membunuh pamannya sendiri di Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan, pada Selasa (7/
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Polisi menangkap seorang pria bernama Heriyadi alias Dedi karena membunuh pamannya sendiri Junaidi di RT 31 RW 06, Jalan Kemas Rindo, Kelurahan Ogan Baru, Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan, pada Selasa (7/7/2020) pukul 18.30 WIB.
Kepolisian dari Unit IV Subdit III Jatanras Polda Sumatera Selatan (Sumsel) pimpinan Kompol Zainuri berhasil meringkus Dedi, Rabu petang.
"Pelaku pembunuhan atas nama saudara Heriyadi alias Dedi kami tangkap di Kemang Manis (Ilir Barat II) sekitar pukul 16.30 WIB," kata Kompol Zainuri saat dihubungi Tribunsumsel.com via telepon, Rabu (8/7/2020) malam.
Dengan ditangkapnya Dedi, maka perkara pembunuhan yang sebelum dilaporkan ke Polsek Kertapati, kini ditangani Jatanras Polda Sumsel.
Baca: Berikut Kronologi Lengkap Suami Peluk Istri yang Hamil 7 Bulan Saat Ditodong oleh Begal di Palembang
"Untuk penyidikan selanjutnya oleh Polda Sumsel," kata Zainuri.
Pelimpahan penanganan kasus pembunuhan di Kertapati ini juga dibenarkan Kapolsek Kertapati, AKP Polin Pakpahan.
"Besok LP (laporan) ditarik Polda. Tersangka sudah di Polda," kata Polin singkat.
Sebelumnya diberitakan, Junaidi (66 tahun) tewas di tangan keponakannya sendiri sesaat setelah menunaikan salat Magrib.
Baca: Penginapan Tempat Ditemukannya Mayat Vanny Yulia di Palembang Tetap Beroperasi
Peristiwa berdarah tersebut terjadi di kediaman Junaidi di RT 31 RW 06, Jalan Kemas Rindo, Kelurahan Ogan Baru, Kertapati.
"Almarhum dibunuh saat duduk-duduk di rumah setelah salat Magrib," kata Hartati, keluarga korban sekaligus ibu pelaku saat dibincangi di rumah duka, Rabu (8/7/2020).
Hartati yang juga ibunda pelaku mengungkapkan kronologi kejadiannya.
Dedi saat itu membawa sebilah pisau dan melangkah dengan cepat ke arah rumah korban yang hanya berjarak 20 meter dari rumah pelaku.
Baca: Calon Suaminya Ingkar Janji & Menghilang Jelang Pernikahan, Wanita di Palembang Ini Lapor Polisi
"Anak saya tanya ke Dedi, 'mau ke mana?' Dia bilang mau menghabisi orang. Kami kira dia ini cuma main-main saja," ujar Hartati.
Pelaku Dedi lalu mengetuk pintu rumah korban dan setelah pintu dibuka, Dedi lalu menusuk korban.
"Almarhum luka tusuk di dada sampai tembus ke punggung. Ditusuk juga beberapa kali sampai banyak keluar darah," ungkap Hartati.
Melihat kakak iparnya bersimbah darah, Hartati lalu berteriak agar pelaku menghentikan perbuatannya.
Mendengar ibunya berteriak histeris, pelaku sempat akan menusuk ibunya.
"Dia (pelaku) itu seperti mau nusuk saya. Saya teriak 'Allahuakbar', 'Allahuakbar', baru dia berhenti mau ngejar saya," ujar Hartati.
Pelaku lalu melarikan diri, sementara warga sekitar TKP membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bari.
Korban pun menghembuskan nafas terakhir dan dibawa ke RS Bhayangkara untuk kepentingan visum.
Menurut Hartati, putranya itu nekat membunuh pamannya sendiri karena tak terima ditegur agar tidak meminta uang ke sopir truk di wilayah Kemas Rindo.
"Almarhum dipercaya salah satu perusahaan agar mengamankan truk-truk muatan yang keluar-masuk Jalan Kemas Rindo. Tapi pelaku ini malah minta uang ke sopir truk," ungkap Hartati.
Suatu hari, kata Hartati, ada sopir truk mengeluh karena diminta uang oleh pelaku hingga sampai ke telinga korban.
Korban yang merasa memiliki tanggung jawab, lalu menegur pelaku agar tak mengulangi perbuatannya.
"Sudah sebulan terakhir anak saya mengeluh karena dilarang pamannya ambil setoran ke sopir truk. Puncaknya pas lagi emosi, dia membunuh pamannya sendiri," kata Hartati.
Sementara Neli, istri korban berharap polisi dapat menangkap pelaku dan hukum ditegakkan seadil-adilnya.
"Kami sekeluarga berharap kejadian ini diproses," kata Neli sambil berurai air mata.
Penulis: Agung Dwipayana
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Pembunuh Paman di Kertapati Dibekuk Jatanras Polda Sumsel