Senin, 6 Oktober 2025

Alasan Pasutri Bunuh Bocah, Suami Perkosa Korban karena Tak Puas dengan Istri dan Ingin Beli Sosis

MT di Pasuruan tak puas dengan IM yang baru dinikahi dua minggu hingga ingin sensasi seks dengan orang lain. Ia juga ingin membeli sosis dan kopi susu

Tribun Jateng/Bram Kusuma/TribunWow.com/Octavia Monica P
Ilustrasi pemerkosaan - Ilustrasi jenazah 

TRIBUNNEWS.COM - Pasangan suami istri, MT (27) dan IM (19) nekat membunuh bocah RH (5) di Pasuruan, Jawa Timur, karena alasan yang konyol.

Pembunuhan yang disertai dengan perampokan dan pemerkosaan itu didasari alasan tak puas dengan istri hingga keinginan membeli sosis dan kopi susu.

Dikutip Tribunnews.com dari SURYA.co.id, Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan tak habis pikir mendengar alasan dari si suami, MT.

Kepada Rofiq, MT mengaku merampok perhiasan yang dikenakan RH karena butuh uang untuk membeli sosis dan kopi susu.

"Saya butuh uang pak, untuk beli sosis dan kopi susu," kata MT.

Baca: Bocah 5 Tahun Dicabuli dan Dibunuh Pasutri, Kepala Ditenggelamkan di Sawah, Polisi: Di Luar Nalar

Baca: Pasutri Bunuh Bocah 5 Tahun di Pasuruan, si Suami Sempat Cabuli Korban 2 Kali

Selain itu, MT juga mengaku membunuh korban lantaran takut dengan orangtua korban.

"Makanya saya bunuh setelah saya rampas perhiasannya, kalau tidak, saya takut sama orangtua dia (korban)," ujar MT.

Tak cukup sampai di situ, alasan lain juga melatarbelakangi tindak pemerkosaan MT terhadap bocah itu.

MT mengaku tidak puas dengan rumah tangganya bersama IM yang baru berumur dua minggu.

Sehingga MT ingin merasakan sensasi hubungan seks dengan orang lain.

Kronologi

Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, RH ditemukan tewas di tengah parit sawah di Desa Tanggulangin, Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur.

Pasutri yang kini menyandang status sebagai tersangka itu awalnya membujuk korban untuk masuk rumah mereka, Selasa (7/7/2020) pukul 10.00 WIB.

Korban yang awalnya bermain di sungai pun menuruti pelaku karena ada iming-iming es krim.

"Pelaku memberi iming-iming korban akan dibelikan es krim," kata Rofiq, saat dikonfirmasi, Rabu (8/7/2020) malam.

Setelah masuk rumah pelaku, korban diminta untuk melepas perhiasannya, yakni lima buah gelang dan satu kalung.

Perhiasan korban akhirnya ditemukan di lemari pelaku saat penyelidikan.

"Saat pemeriksaan, barang bukti perhiasan ditemukan polisi di lemari pelaku," ungkap Rofiq.

Di dalam rumahnya ketika sang istri pergi, MT sempat mencabuli korban sebanyak dua kali.

Hal ini diakui oleh MT dan hasil visum korban pun menunjukkan adanya luka di bagian intim korban.

Setelah tindakan bejat itu, pasutri tersebut membawa korban ke tengah sawah.

Baca: Begal Todong Pistol, Suami Peluk Istri yang Hamil 7 Bulan, Motor dan Harta Benda Raib

Baca: Perampok di Batam Kabur Setelah Diteriaki Korban, Sepeda Motornya Tertinggal di Lokasi

Kepala korban dipukul hingga terjatuh di sawah lalu kepalanya ditenggelamkan.

"Lalu kepala korban ditenggelamkan ke air yang berlumpur sampai tubuhnya tidak bergerak," ujar Rofiq.

Selama Selasa siang, orangtua bocah sempat bingung mencari putrinya.

Dikutip dari SURYA.co.id, ibu dan ayah korban, Su dan Sa sudah mencari sang buah hati ke mana-mana.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolsek Kejayan AKP Sugeng Prayitno.

Kemudian, jasad korban ditemukan oleh petani yang juga tetangga korban setelah menggarap sawah pada Selasa sore.

Temuan jasad bocah itu langsung dilaporkan ke polisi.

AKBP Rofiq menyebut pihaknya masih terus mendalami motif pembunuhan tersebut.

Bahkan pihak kepolisian juga melibatkan ahli kejiawaan lantaran aksi keji pasutri ini dinilai di luar nalar.

"Motif sesungguhnya masih kami dalami. Aksi suami istri ini di luar nalar berpikir," kata Rofiq.

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila) (Kompas.com/ Achmad Faizal) (SURYA.co.id/ Galih Lintartika)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved