Selasa, 7 Oktober 2025

Suasana Mencekam Aksi Tuntut Kepala Desa Lengser, Massa Kalap Sampai Bakar Mobil Wakapolres Madina

Suasana sempat mencekam di jalan lintas Sumatera Desa Mompang Julu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, pada Senin (29/6/2020).

Editor: Miftah
Ist via Tribun Medan
Warga Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), membakar dua mobil dan memblokir Jalinsum, Senin (29/6/2020). 

Sampai saat ini, akunya, petugas tengah melakukan negosiasi dengan para pengunjuk rasa agar tindakan anarkis tidak berkepanjangan.

"Petugas sudah dilapangan untuk melakukan penertiban kepada pengunjuk rasa. Kita upayakan agar masalah ini bisa cepat diselesaikan tanpa ada unjuk rasa lanjutan," katanya.

Baca: Risma Bersujud dan Menangis di Depan Dokter, Ada Rumah Sakit Overload, Tapi Tak Bisa Beri Bantuan

Baca: Kementerian Agama Tingkatkan Anggaran Bantuan Operasional Pesantren Hingga Rp 2,3 Triliun

Aksi Serupa 2 Pekan lalu

Kasus serupa sebelumnya terjadi sekitar dua pekan lalu, tepatnya pada Selasa (16/6/2020) silam.

Warga Desa Hutapuli, Kecamatan Siabu Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, memblokade Jalinsum.

Aksi ini dilakukan warga terkait dana bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat terdampak covid-19.

Pascaaksi demo tersebut, kepala desa (Kades) Hutapuli, Hanafi Nasution akhirnya memilih mundur dari jabatannya.

Informasi yang dihimpun, pengunduran diri tersebut dilakukannya setelah mendapat desakan dari warga yang melakukan aksi blokade Jalinsum.

Unsur muspika setempat sempat mencoba memediasi, namun belum berhasil mengatasi kekisruhan.

Hanafi Nasution akhirnya memutuskan menanggalkan jabatannya sebagai Kades Hutapuli.

Kepala desa membuat surat pengunduran diri lalu membacakan surat tersebut di hadapan peserta musyawarah.

Terkait kabar pengunduran diri kades tersebut, Camat Siabu Madina, Ali Siabu mengatakan pengunduran diri tersebut atas kejadian tudingan masyarakat bahwa penerima BLT tidak tepat sasaran, yang akhirnya masyarakat mengambil tindakan pemblokiran jalan.

"Benar telah menyatakan pengunduran diri," ujarnya saat dihubungi Tribun Medan pada Selasa (16/6/2020) malam.

Terkait pengunduran diri, kecamatan sendiri akan mengambil beberapa langkah awal.

"Langkah awal adalah membuat laporan ke Bupati tentang kronologi kejadian yang mengakibatkan kepala desa mundur. Sekaligus memintak petunjuk," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved