Senin, 6 Oktober 2025

Kisah Ibu Hamil Berjuang Terobos Banjir Pakai Jeriken di Empat Lawang

Ibu hamil bernama Ira atau Hera itu terpaksa dievakuasi oleh keluarga karena akan segera melahirkan saat banjir merendam tempatnya tinggalnya.

Editor: Sanusi
Tribun Sumsel
Camat Paiker, Noperman Subhi meninjau lokasi banjir, di Desa Muara Aman Kecamatan Paiker Kabupaten Empat Lawang, Rabu (24/6/2020) 

TRIBUNNEWS.COM, EMPATLAWANG - Seorang ibu hamil di Desa Muara Aman Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), sempat dievakuasi akibat musibah banjir, Rabu (24/6/2020), pukul 07.00 WIB.

Ibu hamil bernama Ira atau Hera itu terpaksa dievakuasi oleh keluarga karena akan segera melahirkan saat banjir merendam tempatnya tinggalnya.

Rangga suami dari Ira dan keluarga harus mengevakuasi wanita 21 tahun itu menggunakan rakit yang dibuat dari jeriken.

Setelah melewati Dusun II Desa Muara Aman yang terendam banjir, suaminya dalam keadaan cemas bercampur panik, melanjutkan perjalanan menumpang mobil warga.

Dari kelokasi praktik bidan terdekat di Desa Keban Jati berjarak sekitar 10 Km dari Desa Muara Aman yang terendam banjir.

Baca: Gaji Ke-13 untuk ASN, TNI, dan Polri Belum Cair dalam Waktu Dekat

Baca: Cerita Clara Gopa Sebelum Terkenal Bareng Duo Semangka, Berawal dari Panggung Hajatan

Kepala Puskesmas Pasemah Air Keruh (Paiker) Siti Khodijah, dikonfirmasi membenarkan adanya warga Desa Muara Aman, yang sedang hamil dibawa suaminya Rangga dan keluarga dari Desa Muara Aman, melahirkan pada Rabu (24/6/2020) sekitar pukul 07.00 pagi di rumah praktek bidan Marmina.

Dari laporan bidan Marmina yang menolong persalinan, ibu dan bayi dalam keadaan sehat.

Bayi yang dilahirkan berjenis kelamin laki- laki, lahir normal, sekitar pukul 07.30 WIB atau setengah jam setelah tiba di lokasi praktek bidan.

Bayi itu memiliki berat badan 3,8 Kg dan panjang 51 Cm.

Setelah beristirahat, Ira diperbolehkan pulang sore harinya.

Untuk diketahui Desa Muara Aman sekitar pukul 12.00 WIB, masih terendam banjir namun dengan ketinggian bervariasi mulai dari mata kaki sampai tinggi dada orang dewasa atau satu meter lebih.

Desa Muara Aman ini terletak agak jauh, karena jalannya berada jalurnya dengan jalur Desa kebanyakan di Paiker.

Camat Paiker, Noperman Subhi dikonfirmasi mengatakan selain merendam pemukiman warga di Muara Aman, di desa lain luapan sungai juga merendam sawah sekitar 50 hektar di Desa Air Mayan.

Camat Paiker sejak pagi meninjau lokasi rumah warga banjir hingga sawah terendam.

"Sejumlah rumah ada yang kebanjiran, kandang ternak, serta sekolah SD ikut terendam ," kata Noperman, Rabu (24/6/2020)

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved