Jumat, 3 Oktober 2025

Kakek 2 Bocah yang Dibunuh Ayah Tirinya Curiga sang Mantu Punya Ilmu Hitam, Ada Benda Aneh di Rumah

Polrestabes Medan terus mendalami kasus pembunuhan 2 anak yang dilakoni ayah tiri (tersangka Rahmadsyah), Selasa (23/6/2020).

Editor: Miftah
Maurits Pardosi/Tribun Medan
Pemakaman 2 bocah yang dibunuh ayah tirinya di Jalan Brigjend Katamso, Senin (22/6/2020) 

Dia kemudian menuturkan bahwa teman putrinya sendiri menjelaskan sasarannya, putri dan istri Zainal Abidin.

"Lalu putri saya jelaskan yang dibakar itu, kain kafan, tanah, bunga. Lalu temannya itu bilang, yang mau dibunuhnya adalah Dian dan ibunya,"

Motif ingin membunuh melalui ilmu hitam, tidak punya hubungan dengan harta sebab Zainal Abidin mengakui bahwa dirinya tidak memiliki harta yang pantas diperebutkan.

"Kalau kita pikirkan harta, engak ada harta saya, enggak ada apa-apa," sambungnya

"Mungkin dia itu ingin menuntut ilmu hitam, itulah kira-kira," pungkasnya.

Petugas menggiring Rahmadsyah (30), tersangka kasus pembunuhan 2 anak di Polrestabes Medan, Senin (22/6/2020). Pembunuhan yang dilakoni ayah tiri di kawasan sekolah Global Prima, Jalan Brigjen Katamso, Gang Abadi, Medan
Petugas menggiring Rahmadsyah (30), tersangka kasus pembunuhan 2 anak di Polrestabes Medan, Senin (22/6/2020). Pembunuhan yang dilakoni ayah tiri di kawasan sekolah Global Prima, Jalan Brigjen Katamso, Gang Abadi, Medan (Victory Arrival Hutauruk/Tribun Medan)

Kronologi Rahmadsyah Bunuh 2 Anak Tiri, Korban Minta Es Krim

Perkembangan kasus pembunuhan 2 bocah yang dilakoni seorang ayah tiri hingga polisi mengungkap motif penyebab pembunuhan sadis ini.

Kesadisan Rahmadsyah menghabisi nyawa kedua anak tirinya akhirnya terbongkar.

Bahkan ternyata sang istri nyaris tewas dibunuhnya.

"Aku pernah ingin dibunuhnya dua kali, yakni saat berada di Delitua dan di sekitar sini, dekat sini"

Prarekonstruksi pembunuhan dua orang bocah yang dibunuh oleh bapak tirinya berlangsung di Jalan Brigjen Katamso, Kota Medan, Senin (22/6/2020).

Korban atasnama Ikhsan Fatahilah (10) ditemukan disudut bangunan gedung sekolah Global Prima dalam posisi terlentang dan Bagian Wajah keadaan Memar dan korban Rafa Anggara (5) ditemukan di dalam parit samping gedung sekolah Global Prima yang ditemukan dengan posisi terlentang dan di tutup dengan triplek dan karton.

Kedua bocah ini tewas di tangan bapak tirinya bernama Rahmadsyah.

Sementara itu, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko turut hadir menyaksikan prarekonstruksi di Gang Abadi dan mejelaskan kronologi kejadian awal sehingga kedua bocah ini terbunuh.

"Pada hari Jumat (19/6/2020) ibu korban mengantar kedua orang anaknya ke rumah neneknya. Kemudian yang bersangkutan berangkat kerja. Kemudian malam sekitar pukul 20.00 WIB, anak-anak ini pulang ke rumah kemudian nonton tv dengan bapak tirinya," ucap Riko.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved