Pilkada Solo 2020
Cerita Bacalon Wawali Kota Solo Tidur Selama 4 Jam Gara-gara Blusukan hingga Baksos
Diah Warih Anjari, Bakal Calon Wakil Wali (Bacalon Wawali) Kota Solo, memiliki kebiasaan baru.
"Saya tidak bersedia kalau maju lewat partai lain," kata Purnomo, Jumat (29/5/2020) dikutip dari TribunSolo.com.
"Saya hanya maju melalui PDI Perjuangan," tegasnya.
Purnomo menjelaskan, langkahnya mundur dari percaturan Pilkada Solo lantaran tak ingin melakukan proses pencalonan di tengah masa pandemi Corona.
Ditambah lagi, pemerintah, DPR, dan KPU RI telah mengetok tanggal pelaksaan Pilkada Serentak 2020, yakni 9 Desember 2020.
"Saya mau mundur ini bukan karena alasan politis, tapi karena alasan hati yang tidak sampai," jelas dia.
"Semata-mata tidak ada alasan lain, jadi tidak mungkin ke arah pindah partai lain," imbuhya.

Meskipun begitu, surat pengundurannya itu ternyata ditolak oleh DPC PDIP Solo.
Alasan kader PDI Perjuangan (PDIP) Solo menolak surat pengunduran Achmad Purnomo dalam Pilkada 2020 karena ada beberapa hal.
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan, kader membertimbangkan banyak hal mengapa menolak pengunduran diri Achmad Purnomo yang selama beberapa bulan ini menunggu rekomendasi.
Satu dari sekian alasan di antaranya karena slogan internal partai yaitu '5 Mantap'.
Rudy menjelaskan jika slogan '5 Mantap' berkait dengan harapan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang ingin menjadikan partai berlambang banteng menjadi partai pelopor.
"Mantap ideologi, mantap kader, mantap organisasi, mantap sumber daya manusia, dan mantap program," kata Rudy kepada TribunSolo.com, pada Selasa (9/6/2020).
(Tribunnews.com/ Chrysnha)(TribunSolo.com/ Adi Surya, Ryantono Puji)