Perawat Covid-19 di Padang Meninggal Dunia, sang Ibu Dapat Kabar Duka saat Melayat Saudara
Sang ibunda, Nurbaiti (57) tidak percaya saat mendengar kabar Risa meninggal saat bertugas perawat di Semen Padan Hospital (SPH), Selasa (16/6/2020).
Sejauh ini lanjutnya, jarak rumah Risa dengan SPH hanya sekitar 1,2 kilometer.
"Pagi (Senin (15/6/2020) Risa pamit kepada saya untuk berangkat kerja. Dia dalam keadaan sehat."
"Dia tidak ada riwayat sakit dan tidak pernah dirawat di rumah sakit," kata Nurbaiti.
Sebelum berangkat ke SPH, Nurbaiti memberikan pesan jangan lupa istirahat dan jangan sering main handphone/HP.
"Bahkan masih merebus air panas untuk mandi. Hati-hati ya, itu pesan saya waktu itu. Kalau tidur jangan larut malam. Saya tidak bisa mengantar ke SPH," jelasnya.
Nurbaiti menceritakan menjadi perawat merupakan hal yang dicita-citakan Risa semenjak kecil.
Risa merupakan tamatan Fakultas Keperawatan Universitas Andalas (Unand) Padang angkatan 2013.
Nurbaiti menyebut Risa ingin menjadi perawat karena saat masih kecil, pernah mendengarkan harapan orang tuanya.
Suatu ketika Nurbaiti pernah berucap punya keinginan satu di antara 5 anaknya ada yang bekerja di rumah sakit.
"Dulu saya pengin salah satu anak saya pakai seragam perawat. Saya ingin melihat anak saya makai seragam putih, senang saja saya, akhirnya masik perawat. Alhamdulillah diterima jalur PMDK Unand," cerita Nurbaiti.
Impian Risa baru tercapai tahun ini di mana ia diterima menjadi perawat di SPH, khusus untuk menangani pasien covid-19.
Sebelumnya, Risa juga pernah magang di SPH selama 5 bulan.
Risa merupakan anak kedua dari 5 bersaudara.
Dari 5 anaknya itu menurut Nurbaiti, Risa yang paling disiplin dan tekun.
Risa tidak pernah meninggalkan ibadah wajib seperti salat dan puasa.