Perawat Covid-19 di Padang Meninggal Dunia, sang Ibu Dapat Kabar Duka saat Melayat Saudara
Sang ibunda, Nurbaiti (57) tidak percaya saat mendengar kabar Risa meninggal saat bertugas perawat di Semen Padan Hospital (SPH), Selasa (16/6/2020).
Nurbaiti berpikir positif, mungkin saja pihak rumah sakit tidak ingin ia panik.
Baca: Update Corona, 18 Juni 2020 di Indonesia: Penambahan Kasus Tertinggi dan Jumlah Kasus Per Provinsi
Baca: Menko PMK Nilai Pandemi Covid-19 Tunjukan Ketimpangan Infrastruktur Kesehatan Nasional
Setibanya di rumah sakit, pihak rumah sakit menyatakan anaknya meninggal dunia.
Pihak rumah sakit, kata Nurbaiti, mengatakan anaknya meninggal dunia karena kelainan jantung.
Nurbaiti dengan yakin mengatakan, anaknya tidak pernah dirawat apalagi mengalami penyakit jantung.
Risa pergi bekerja dalam keadaan sehat, tidak ada sakit kalau sakit mungkin tak diizinkan untuk bekerja.
"Saya larang pasti, karena selama kuliah tidak pernah sakit. Jangankan dirawat, sakit aja tidak pernah."
"Anak saya jarang keluar rumah," kata Nurbaiti.
Kesedihan tak dapat disembunyikan. Anak berangkat dari rumah dalam keadaan sehat, tiba-tiba meninggal dunia.
"Pasti orang tua merasakan kesedihan yang luar biasa. Biasanya bertemu tiap hari sekarang tidak," tegas Nurbaiti.
Namun, Nurbaiti mengatakan pihak keluarga ikhlas karena semua merupakan takdir Allah.
Keluarga dan pihak rumah sakit berunding dan menyampaikan penyelenggaraan jenazah Risa menggunakan protokol Covid-19.
Kendati sempat terjadi kesalahpahaman, namun hal itu bisa diselesaikan secara baik-baik.
Jenazah Risa lalu dibawa guna dimasukan ke dalam peti dan dibawa menggunakan ambulans.
Setiba di rumah, Risa dimandikan. Selesai Salat Isya, dimakamkan di Jalan Tunggang Kelurahan Pasa Ambacang Kota Padang dekat Masjid Hidayah yang merupakan makam keluarga.
Nurbaiti yang merupakan petani dan pedagang sayuran di Kota Padang mengungkapkan, Risa berangkat bekerja ke SPH dalam keadaan sehat seperti hari-hari biasa.