Keluarga yang Tinggal di Sebuah Kebun di Solo Dapat Bantuan, Warga: Lokasi yang Ditempati Tak Layak

Cerita Pengunggah Video

Diberitakan sebelumnya, pengunggah video bernama Indah, mengaku didekati oleh Farel saat mengecek kondisi rumah keluarganya yang sedang dibangun.

Berikut keterangan dalam video yang diunggah oleh Indah:

"Sebenernya aq type orang anti posting soal amal gt, krn biasanya aq amal diluar solo seperti lebih ke shelter, dsb dan donasi ke kitabisa.com.

Cuma hari ini entah pas lg nengokin rmh klrg yg lg dibangun, liat anak kecil dengan keadaan "maaf" baju celana bolong ga karuan bisa dibilang kaya gapake baju dan keadaan kaki yg ga karuan pengen nangis aq liat kakinya.

Kebetulan dlm rmh ada baju, ya aku pakein aja sm aq kasi uang buat beli sendal, udah aq tanya namanya Farell, makin ancur atiku.

DAN KENAPA hari ini AQ POST? Karena ini bocah disolo kemon guys tmn tmn gw disolo kalo ketemu anak ini bantu kasian bgt next gw kutin dia sampe rmh nya gw tau rumahnya," tulisnya.

Baca: Viral saat Pandemi Covid-19, Tempat Pemancingan Ini Berubah Jadi Spot Instagramable

Baca: Viral Pria Semprot Air Mani di Jemuran Dalaman Wanita, Ini Bahaya Jemur Underwear di Luar Ruangan

Dalam slide kedua, terlihat Farel dan keluarganya tinggal di sebuah gedung tua.

"Terakhir ga ke video, krn udh fokus bgt sm ni bocah, dia blg "mbak bsk main kesini lg ya? sambil ngelambai tangan dan senyum ketawa seneng.

Aku dan adekku nangis dong, mikir terkadang krg bersyukur sm keadaan kita, dan lihatlah ada yg lebih bersyukur jauh dibawah kita," lanjut dia.

Gedung tua yang menjadi tempat tinggal Farel dan keluarga, menurut Indah bukan milik mereka.

"Sepertinya bukan punya dia gedungnya, karena melihat kondisi mereka, dan anak-anaknya yang enggak terawat," ungkapnya kepada Tribunnews.com melalui pesan singkat, Selasa (16/6/2020).

"Yang aku pikirkan kalau seumpama itu tanah dijual, mereka mau tinggal di mana," tambahnya.

Ia lalu menduga, Farel dan dua adiknya juga tidak disekolahkan oleh orang tuanya.

"Enggak sekolah kayaknya, kalau sekolah aku ajak ngomong bahasa Indonesia mereka enggak bisa ngerti."