Selasa, 7 Oktober 2025

Bulan Bung Karno

Hotel Ambarrukmo Dibangun dari Harta Ganti Rugi Perang,Diprakarsai Bung Karno

pihak manajemen masih menjaga keutuhan arsitektur dibeberapa spot sebagai penanda ada dua era terjadinya pembangunan Royal Ambarrukmo

Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUN JOGJA
Penampakan mozaik yang khas di Royal Ambarrukmo Hotel 

Semua aktivitas itu terekam dan terlihat eksotis dalam satu bingkai karya seni yang luar biasa itu.Jika diamati, relief tersebut menceritakan rekam jejak generasi bangsa Indonesia pada masa itu.
Namun, hal mustahil pada relief tersebut tak sengaja tertangkap oleh mata. Terdapat logo brand sport terkenal asal Amerika pada satu gelang prajurit yang sedang menempa keris.Jika ditarik sejarah pembangunannya, konstruksi bangunan hotel dan relief tersebut di bangun pada tahun 1964 hingga 1965.

Sementara brand sport asal Amerika tersebut berdiri delapan tahun setelah proses pembangunan hotel tersebut selesai. "Ini yang banyak orang tidak tahu. Ada keterkaitan apa saya juga tidak tahu. Hampir tak terlihat oleh kasat mata, ini pyur dari sejak awal pertama kali dibangun oleh sang seniman," imbuhnya.

Selain itu, seniman relief tersebut sengaja banyak menggambarkan tubuh perempuan telanjang dada. Menurut Awang, hal itu memang menjadi permintaan Presiden Soekarno kala itu. Sebagaimana informasi yang ia dapatkan, Presiden Soekarno menganggap tubuh perempuan memiliki nilai filosofis dan artistik tersendiri.

Baca: Curhat Hotman Paris ke Ustaz Abdul Somad: Mau Pensiun, Ada Perkara Baru, Honornya Rp 2 M

"Beliau itu memang menganggap tubuh perempuan miliki nilai filosifis. Makanya hampir semua objek lukisannya itu banyak berasal dari penggambaran sosok perempuan, seperti yang terlihat pada relief ini," ungkapnya.
Di bagian kiri bawah dari relief tersebut, sang seniman juga menyertakan puisi berjudul "Untung Rugi di Lereng Merapi" puisi itu juga dijadikan sebagai nama relief di Royal Ambarrukmo hotel tersebut.
Meskipun sekeras batu
Lunak djuga terbawa nyata
Arus revolusi jang menjala
Menudju bahagia
Dipersembahkan kepada :
Bung Karno seniman adiluhung
Jang menjediakan lapangan luas
Lebar bagi seniman pedjoeang
Untuk mentjurahkan bhaktinya
Begitu kira-kira bunyi puisi yang dipahat oleh seniman relief tersebut untuk Presiden Soekarno pada masa itu.Awang meyakini, semua seniman itu sudah banyak yang meninggal.

Baca: Daftar Harga iPhone Terbaru Juni 2020: iPhone 11, iPhone 11 Pro Max, iPhone 8, hingga iPhone 7 Plus 

Jika dalam arsip yang dihimpun Royal Ambbarukmo, ada 28 orang yang tergabung dalam tim kerja pembuatan relief, patung, serta mozaik pada bangunan tersebut. "Sudah meninggal senimannya. Puisi ini memang ditujukan oleh bung Karno saat itu," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved