Remaja Ini Miliki Jam Terbang Tinggi Dalam Hal Jambret, Terkini Sebabkan Driver Ojol Tewas
Setelah menyebabkan seorang cewek driver ojek online (ojol) meninggal karena terseret motor saat dijambret
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Meski masih remaja, sepak terjang Zainal Arifin (19) warga Donowati IVB/50 Surabaya didunia kejahatan memang cukup tinggi.
Setelah menyebabkan seorang cewek driver ojek online (ojol) meninggal karena terseret motor saat dijambret, pemuda ini ternyata kembali beraksi meramas tas milik wanita lainnya.
Belakangan driver ojol berinisial DAW tewas saat dijambret di kawasan Darmo Harapan, Surabaya, dan meninggal pada Minggu (7/6/2020) malam diketahui positif Covid-19.
Berikut fakta-fakta terbaru mengenai penjambretan yang dilakukan pemuda ini:
1. Ditangkap saat beraksi serupa
Jambret yang menewaskan driver ojol diketahui bernama Zainal Arifin (19) warga Donowati IVB/50 Surabaya.
Zainal ditangkap saat melakukan aksi penjambretan di Raya Sukomanunggal, Senin (8/6/2020) malam dengan korban bernama Masita.
Saat itu, Zainal sempat berhasil membawa tas milik korban dan tertangkap usai motornya mogok di depan portal kampung Simo Jawar Surabaya.
Baca: Bayangkan Diri Jadi Warga Tak Mampu yang Terima Bantuan 10 Kg Beras, Risma: Bisakah Kira-kira Hidup?
Baca: Viral Keluarga Ngamuk Tak Diberi Tahu Pihak RS Soal Pemakaman PDP, IDI Soroti Adanya Miskomunikasi
Baca: Pemprov DKI Efektifkan Lagi Larangan Pakai Kantong Plastik Per 1 Juli
Baca: Presiden Minta Adanya Sosialisasi dan Simulasi Sebelum Fase New Normal
"Tersangka saat kejadian terakhir itu melakukan aksi di Sukomanunggal. Pakai motor Satria Fu hitam tanpa nopol," terang Kanit Reskrim Polsek Sukomanunggal, Iptu Hadi Ismanto, Rabu (10/6/2020).
Zainal ditangkap saat warga ada yang curiga, pelaku ini bawa motor kecepatan tinggi dan menenteng tas dengan tali terputus.
Saat hendak pulang kerumah, salah satu portal kampung itu ditutup.
Pelaku akhirnya putar balik tapi motornya mogok.
"Akhirnya motor ditinggal dan kami yang dapat laporan melakukan pengintaian. Saat kembali ke portal itu baru kami tangkap," beber Kanit Reskrim Polsek Sukomanunggal, Iptu Hadi Ismanto, Rabu (10/6/2020).
2. Remaja tapi sepak terjangnya tinggi
Setelah diinterogasi dan pengembangan, Zainal yang semula tak mengakui jumlah kejahatan jalanan yang dilakukannya tak berkutik setelah polisi menunjukkan data dan bukti.
Ia pun mengaku telah menjambret di empat TKP sebelumnya, diantaranya satu TKP Darmo Harapan yang mengakibatkan korban bernama DAW meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit.
"Awalnya tidak mengakui. Butuh waktu dua hari kami lakukan pengembangan.
Lalu saat kami dapatkan petunjuk dan alat bukti, tersangka mengaku kalau yang korban sempat terjatuh dan meninggal itu gara-gara aksinya," tambah Hadi.
Saat beraksi di Jalan Darmo Harapan, Zainal tak mengenakan motor Satria hitam sebagai sarana.
Tersangka menggunakan motor Vario putih yang kini tengah dalam pencarian polisi.
"Motor Vario itu hasil penggelapan, saat ini masih dalam pencarian kami karena dititipkan ke temannya yang juga kabur," tandas Hadi.
3. Korban positif covid-19
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi SpBS memastikan driver ojek online (Ojol) wanita berinisial DAW yang menjadi korban jambret di kawasan Darmo Harapan, Surabaya, dan meninggal pada Minggu (7/6/2020) malam, positif Covid-19.
Joni menjelaskan, pasien tersebut awalnya dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Surabaya.

"Di sana dokternya cukup teliti, dilakukan pemeriksaan ketat yang sesuai prosedur kesehatan yang seharusnya dilakukan, walaupun dia kecelakaan. Juga dilakukan rapid test dan hasilnya nonreaktif," kata Joni, Selasa (9/6/2020) kemarin.
Setelah itu, pasien tersebut dilakukan CT scan atau foto torax, hasilnya ada infeksi paru-paru yang dikenal sebagai Ground-glass opacities (GGO).
"Menunjukkan bahwa paru-parunya itu tenggelam dalam air," lanjut Joni.
Setelah itu pasien tersebut dirujuk ke RSUD Dr Soetomo, setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pasien beresiko tinggi terpapar Covid-19 sehingga diputuskan untuk dilakukan tes swab.
"Swabnya ini perlu waktu. Dari hasil rapidnya test negatif, ada GGO, ada panas dan kecelakaan. Sembari menunggu (hasil tes swab) ternyata semakin berat sesaknya.
Pasien tersebut lalu meninggal sebelum dilakukan operasi karena rencananya akan dilakukan operasi (patah tulang, red).
Sebetulnya pihak keluarga sudah tahu kalau ini ada Covid-19 nya, tapi kami di RSUD dr Soetomo dijelaskan kalau PCR-nya belum keluar," papar Joni.
Setelah hasil swab-nya keluar, pasien tersebut positif Covid-19.
"Orang dengan trauma itu imunitasnya turun, sehingga beliau tidak terdeteksi saat rapid test menunjukkan nonreaktif.
Berarti imunitas nya tidak terlalu bagus sehingga bahaya sekali jika terinfeksi oleh virus," pungkasnya.
4. Tracing keluarga korban
Setelah mendapati hasil positif covid-19, Humas RSUD dr Soetomo, dr Pesta Paruliankata Pesta mengaku, pihaknya akan melakukan tracing bagi keluarga DAW.
"Tentu akan kami lakukan upaya itu (tracing). Ini sebagai upaya antisipasi penularan," ucapnya.
Namun saat ditanya kapan tindakan tersebut akan dilakukan, Pesta enggan menjawab lebih detail.
"Boleh ditanyakan ke Dinas kesehatan Kota Surabaya," tutup Pesta.
Diberitakan sebelumnya, ratusan ojol mendatangi ruang jenazah RSUD dr Soetomo setelah mendapat kabar dari keluarga DAW jika mengalami kendala saat jenazah yang bersangkutan akan dibawa pulang ke rumah duka.
Jenazah DAW yang sudah dinyatakan sebagai PDP, pihak rumah sakit mengharapkan pasien tersebut dikebumikan dengan menerapkan protokol Covid-19.
Namun hal itu menjadi polemik, pihak keluarga dan ratusan rekan ojol menganggap diagnosa rumah sakit terhadap DAW sebagai PDP adalah keliru.
Mereka meminta agar jenazah DAW tetap dikebumikan di dengan tata cara pemakaman yang normal pada umumnya, tanpa mengikuti panduan protokol kesehatan. (Firman Rachmanudin)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul IDENTITAS Jambret yang Tewaskan Cewek Driver Ojol Surabaya dan Kepastian Jenazah Positif Covid-19