Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Ratusan Orang Dinyatakan Reaktif, BIN Tambah Mobile Lab dan Titik Lokasi Rapid Test di Surabaya

Rangkaian tes cepat masal ini merupakan arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan.

Istimewa
Rapid Test massal yang digelar Badan Intelijen Negara (BIN) di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (30/5/2020) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) melanjutkan rangkaian rapid test atau tes cepat massal terkait virus corona atau Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (30/5/2020).

Setelah melaksanakan tes cepat massal di Gedung Siola, Tunjungan, pada hari kedua, BIN menggelar hal yang sama di Jalan Gresik PPI, Surabaya, Jawa Timur.

Baca: Ini Daftar 102 Kabupaten Kota yang Masuk Zona Hijau Covid-19

Rangkaian tes cepat masal ini merupakan arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan.

Sekretaris Utama BIN, Komjen Pol Bambang Sunarwibowo yang mewakili Kepala BIN, meninjau langsung lokasi tes cepat masal Covid-19 kedua di Surabaya.

Dalam tinjauannya, Walikota Surabaya Tri Rismaharini turut hadir.

Bambang mengungkapkan hasil tes cepat masal pertama di Gedung Siola, Tunjungan, Surabaya, Jumat (29/5/2020) menunjukan angka warga yang reaktif cukup tinggi.

"Hari pertama kami mendapatkan data tes cepat yang kami laksanakan dari 613 tes cepat ternyata kami mendapatkan 230 yang reaktif. Artinya 38 persen ternyata reaktif," kata Bambang Sunarwinowo dalam keterangan yang diterima, Sabtu (30/5/2020).

Berdasarkan hasil tersebut, BIN memutuskan untuk menambah alat tes cepat.

"Kami meningkatkan kapasitas, bekerja sama dengan Pemkot Surabaya yang tadi rencananya cuma 1.000 tes cepat dalam sehari melakukan tes massal, maka direncanakan mulai besok dan ke depan sekitar 2.000 sampai 3.000 per hari," katanya.

Selain jumlah alat tes cepat yang ditambah, BIN juga mengirimkan 1 mobil lab untuk swab test atau PCR test.

Tujuannya agar dapat memaksimalkan pengetasan terhadap warga yang reaktif hasil tes cepat.

"Selain itu, melihat angka yang cukup tinggi hasil tes cepat kemarin, maka kami memperkuat lagi, dengan mengirimkan 1 mobile laboraturium untuk swab test satu lagi. Sehingga bisa operasional besok hari. Nanti kita kerjasama dengan Pemkot untuk test massal ini," ujarnya.

Lebih lanjut, Bambang menyampaikan lokasi tes cepat masal akan ditambah dalam sehari.

Sebelumnya hanya satu lokasi dalam satu hari, mulai Minggu (31/5/2020) akan ditambah 2 atau 3 lokasi tes cepat massal di Surabaya dalam satu hari.

Rencananya tes cepat masal ini akan digelar selama 5 hari ke depan.

"Kalau hari ini hanya satu titik, maka besok bisa dua atau tiga lokasi yang nanti lokasinya ditentukan oleh pemkot Surabaya bersama gugus tugas, kita rencanakan 5 hari, Sehingga lokasi itu betul-betul tepat sasaran dan kita bisa lebih cepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19," ujarnya.

Sebelumnya BIN menggelar tes cepat di Gedung Siola, Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur pada Jumat 29 Mei 2020 kemarin.

Dari 615 Peserta, 230 orang hasilnya reaktif.

Sementara untuk hari ini tes cepat di Jalan Gresik PPI, Surabaya, Jawa Timur, 145 warga hasilnya reaktif.

"Yang tes cepat total hari ini 646, untuk yang reaktif 145. Itu sudah akumulasi untuk tes cepat di Jalan Gresik PPI ini," ujar Head Of Medical Intelligence, yang juga dokter yang menangani tes cepat dilokasi, Dr Sri Wulandari.

Baca: Soal New Normal, Mahfud MD: Nanti Kita Akan On-Off

Selain menggelar tes cepat, BIN juga menyalurkan bantuan ribuan alat-alat kesehatan untuk pemerintah kota Surabaya.

Bantuan itu diberikan untuk mempercepat penanganan kasus Covid-19 di ibukota Jawa Timur ini.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved