Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Kisah Petugas Covid-19 Pingsan Kelelahan, Rasakan Pusing, tapi Tetap Bolak-balik Antar Pasien Corona

Di tengah pandemi virus corona yang belum mereda, tenaga medis berjuang mati-matian penangani pasien Covid-19.

Dokumentasi Gravysa
Perawat gigi di Salatiga, Tri Hartono pingsan karena alami dehidrasi. 

"Setelah sampai di Puskesmas, mau turun dari ambulans, baru buka pintu mobil, 'tiba-tiba semuanya gelap' katanya," ungkap Gravysa kepada Tribunnews.com, Jumat (22/5/2020).

Beberapa saat kemudian, Tri Hartono bangun dengan posisi sudah terlentang di lantai.

Saat tersadar, Tri Hartono mendapati temannya tengah berusaha membuka APD yang dipakainya dengan cara digunting.

"Saat sadar, ayah ngerasa masih pusing banget. Dia langsung membatalkan puasanya, minum."

"Dia ditangani teman-teman sesama perawat dengan memberikan oksigen," paparnya.

Baca: Kisah Pilu Pria Magetan Menangis Saat Jual Blender Bekas di Pinggir Jalan untuk Beli Beras

Keseharian Tri Hartono selama pandemi virus corona

Perawat gigi di Salatiga, Tri Hartono (Dokumentasi Gravysa).
Perawat gigi di Salatiga, Tri Hartono. (Dokumentasi Gravysa)

Gravysa menuturkan, sang ayah biasanya bekerja selama 5 jam sehari, Senin sampai Sabtu, dari pukul 08.00-13.00 WIB.

Sebagai perawat di faskes pertama, lanjut dia, penanganan pasien selalu dilakukan semaksimal mungkin.

Bahkan, sang ayah juga melakukan tracing contact terhadap orang dalam pengawasan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang tanpa gejala (OTG) ke daerah-daerah.

"Mengantar pasien dari puskesmas ke rumah sakit rujukan bolak-balik."

"Menggunakan APD lengkap yang pasti itu panas dan sumpek, tapi ayah tetap semangat. Bahkan tetap berusaha untuk puasa," jelas Gravysa.

Baca: Kisah Pilu Pemakaman Bayi PDP Covid-19 Berusia 10 Hari, Petugas Tahan Tangis saat Azani Jenazah

Biasanya setelah sang ayah pulang ke rumah, Tri Hartono langsung masuk kamar mandi tanpa melakukan kontak apapun dengan orang-orang yang berada di rumah.

"Langsung bersihin diri dan cuci baju yang tadi dia pakai," jelasnya.

Gravysa tak menampik rasa kekhawatiran selalu ada di benaknya saat sang ayah harus menjalankan tugasnya.

"Kadang khawatir, tapi bagaimanapun ini sudah menjadi kewajiban, dan pasti perjuangan beliau akan menjadi amal baik dan berkah untuk ke depannya," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved