Virus Corona
Kronologi 15 Warga di Sidoarjo Positif Covid-19 setelah Buka Peti dan Mandikan Jenazah Terinfeksi
Desa Waru, Kabupaten Sidoarjo menjadi cluster baru kasus Covid-19 di Jawa Timur setelah 15 warga terpapar karena buka peti dan mandikan jenazah
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 15 orang, warga Desa Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dinyatakan positif Covid-19 setelah sempat membuka peti hingga memandikan jenazah pasien terinfeksi.
Plt Bupati Sidoarjo, Achmad Syaifuddin langsung bertindak dalam menuntaskan kasus ini.
Baca: Daftar Sebaran Virus Corona di Indonesia Senin (18/5/2020): Penambahan Kasus Terbanyak Ada di Jatim
Desa Waru disebutkan menjadi cluster baru di wilayah Jawa Timur.
Meski demikian, Achmad akan tetap bertindak secara tegas untuk membersihkan Desa Waru.
Tracing atau pelacakan sudah siap dilakukan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.
Seperti yang dikabarkan dalam video yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Minggu (17/5/2020).

Achmad mengatakan akan melaksanakan pelacakan dengan maksimal tanpa terkecuali.
Dengan belasan jumlah warga yang terpapar, Achmad langsung menutup akses menuju Desa Waru.
Begitu pula dengan tempat ibadah yang juga dilakukan penutupan.
"Maka sudah tidak ada kata lain, kita harus keras," terang Achmad.
"Tracing akan kita laksanakan semaksimalkan mungkin."
Baca: Hari ke-11 PSBB Surabaya, Sidoarjo dan Gresik, 82 Tempat Usaha Dapat Teguran
Baca: Pemerintah Hanya Umumkan ODP-PDP Corona per Hari, Ini Jumlahnya
"Daerah itu sudah kita tutup begitu pula nanti tempat ibadahnya juga," tambahnya.
Hingga saat ini, terdapat 6 warga yang harus dipantau karena ikut ke dalam cluster tersebut.
6 orang dalam pemantauan tersebut sedang melakukan isolasi mandiri di kediaman masing-masing.
Dalam kesempatan itu, Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji menjelaskan kronologi yang menyebabkan sejumlah warga terpapar Covid-19.
Kasus ini, sudah ditemukan di Desa Waru sejak Selasa (28/4/2020).

Kala itu, satu warga bernama Arifin dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19.
Setelah mendapat kabar duka, para warga langsung menyelenggarakan tahlilan.
Diketahui, warga juga memiliki riwayat membuka peti dan bungkus plastik dari jenazah positid Covid-19.
Tak sampai di situ, mereka juga memandikan jenazah yang sudah dinyatakan terinfeksi.
Padahal pihak rumah sakit telah menerapkan standar operasional (SOP) yang berlaku dalam pandemi Covid-19.
"Ya boleh dikatakan cluster baru, sebenarnya kejadian yang ada di Dukuh Waru sejak 28 April," jelas Kombes Pol Sumardji.
Baca: Bertambah 496 Kasus, Indonesia Masuk 35 Besar Dunia Jumlah Kasus Corona Terbanyak, Susul Jepang
Baca: 8 Orang Pengamen, Gelandangan dan Pengemis di Denpasar Dipulangkan ke Jawa Timur
"Saudara Arifin meninggal, lantas warga melakukan kegiatan tahlilan," lanjutnya.
Setelah kegiatan tahlilan selesai, para warga kembali ke rumah seperti biasa.
Namun, lima hari kemudian terdapat empat warga yang mengeluhkan sesak napas.
Di mana sesak napas menjadi satu di antara beberapa gejala klinis dari virus Covid-19.
Kemudian mereka dibawa ke sejumlah rumah sakit di Sidoarjo untuk melakukan pemeriksaan.
Dari hasil tes swab, empat warga dinyatakan positif Covid-19.
"Setelah kegiatan tahlilan, lima hari berikutnya itu ada empat warga yang merasa sesak napas dan dibawa ke rumah sakit," ungkap Kombes Pol Sumardji.
"Ternyata confirm positif, sesuai dengan hasil swab yang ada," imbuhnya.
Kombes Pol Sumardji menyebutkan, di Desa Waru terdapat 158 kepala keluarga (KK).
Di mana hingga saat ini sudah ada 15 orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Baca: Daftar Aturan Lengkap PSBB Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo, Berikut Saksi yang Diterapkan
Kemudian 2 warga meninggal dunia dan 16 lainnya menjadi pasien dalam pengawasan (PDP).
16 PDP tersebut saat ini masih mendapatkan perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan khusus Covid-19.
"Satu dukuh ada 158 KK, itu sudah terpapar 15 konfirmasi positif, 2 meninggal dunia, dan 16 PDP," tutur Kombes Pol Sumardji.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)