Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

POPULER- 3 Jurus Ridwan Kamil Tangani Corona, Klaim Bisa Turunkan Kasus Baru & Angka Kematian

Gubernur Provinsi Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, mengatakan terdapat tiga strategi yang disiplin dilakukan dalam menanggulangi penyebaran Covid-19.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Miftah
Tangkap layar channel YouTube BNPB
Ridwan Kamil saat menjelaskan 3 benteng utama yang diterapkan Provinsi Jawa Barat dalam melawan virus corona baru (Covid-19). 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Provinsi Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, mengatakan terdapat tiga strategi yang disiplin dilakukan di wilayah Jabar dalam menanggulangi penyebaran Covid-19.

Ketiga strategi tersebut di antaranya yaitu benteng pencegahan, benteng pelacakan dan pengetesan, serta benteng perawatan.

Sementara itu, menurut Ridwan Kamil, sebelum vaksin Covid-19 ditemukan maka kita hanya memiliki modal kedisiplinan dalam melakukan pencegahan.

"Modal kita hanya kedisiplinan," kata Ridwan Kamil, seperti yang dilansir dari tayangan YouTube BNPB, Sabtu (16/5/2020) sore.

"Sebelum vaksin ditemukan, yaitu pengobatan, maka strategi kita hanya bisa melakukan pencegahan," sambungnya.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 di Jawa Barat, Ridwan Kamil
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 di Jawa Barat, Ridwan Kamil (Tangkap layar channel YouTube BNPB)

Ridwan Kamil menyebutkan terdapat rumus yang diterapkan dalam melakukan pencegahan.

Rumus tersebut yaitu 'dimana ada kerumunan, di situ ada Covid, dimana tidak ada kerumunan, di situ tidak ada Covid'.

Menurut Ridwan Kamil, benteng pencegahan menjadi modal utama karena yang dimiliki hanyalah modal sosial.

Ia mengatakan, penduduk di Jabar sama dengan jumlah penduduk di Korea Selatan, yaitu berjumlah 50 juta jiwa.

Baca: Menkes Sarankan Pilkada Ditunda: Corona Ini Pandemi Dunia, Mohon Dipertimbangkan

Baca: Jemput Santri yang Positif Corona, Bupati Madiun Justru Dibilang Zalim oleh Orang Tua sang Santri

Baca: Wakil Ketua Komisi VI DPR Sebut Tenaga Medis Benteng Terakhir Melawan Corona

Namun, menurutnya, Jabar hanya memiliki uang 1 persen dari Korea Selatan untuk sama-sama menyelamatkan 50 juta jiwa.

Maka, ia mengatakan, kedisiplinan menjadi modal dalam menyelamatkan penduduk dari Covid-19.

"Oleh karena itu PSBB kita lakukan di Jawa Barat, dibagi tiga tahap," lanjut Ridwan Kamil.

Ia menambahkan, PSBB di Jabar dimulai di wilayah Bodebek pada 15 April 2020.

Kemudian dilanjutkan di Bandung Raya pada lima kota/kabupaten Bandung Raya pada 22 april 2020.

Selanjutnya, PSBB dilaksanakan dalam skala provinsi pada 6 Mei 2020 dan direncanakan berakhir pada 20 Mei 2020 mendatang.

Menurut Ridwan Kamil, PSBB skala provinsi dilakukan untuk dapat melaksanakan pelacakan kepada seluruh penduduk Jabar.

"Kami ingin melakukan surveillance, melakukan pelacakan kepada seluruh 50 juta penduduk."

"Kalau hanya PSBB-nya 1-2 kabupaten, kami khawatir kota/kabupaten yang tidak melakukan PSBB tidak punya ukuran-ukuran untuk melakukan evaluasi yang terpercaya dan terukur," terangnya.

Setelah PSBB skala provinsi ini dievaluasi, Ridwan Kamil menambahkan, pemerintah akan menentukan wilayah mana yang masih harus melanjutkan PSBB dan mana yang sudah dapat melakukan relaksasi PSBB maupun kembali normal.

"Pada saat nanti hasil PSBB provinsi ini dievaluasi, kami akan melakukan keputusan, mana yang lanjut PSBB, mana yang diturunkan atau relaksasi, mana yang kembali normal pada saat terbukti tidak ada pergerakan virus," ujarnya.

Hasil Baik dari PSBB Jabar

Menurut Ridwan Kamil, hasil PSBB Provinsi Jabar menggembirakan.

"Selama PSBB ini, hasilnya menggembirakan."

"Kita ada data pada saat PSBB Bodebek, pada saat PSBB ditambahi dengan Bandung Raya dan kota/kabupaten sisanya, kita terjadi penurunan," ungkapnya.

Menurutnya, sebelum dilakukan PSBB, penambahan kasus positif di Jabar berkisar 40-an kasus per hari.

"Di akhir PSBB ini, di hari ini saya wawancara, itu sudah turun ke 21-24 kasus per hari," lanjutnya.

Baca: Ridwan Kamil Sebut Indeks Kecepatan Penularan Virus Corona di Jabar Menurun setelah PSBB

Ia menambahkan, jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit pun mengalami penurunan.

Begitu pula dengan angka kematian akibat Covid-19.

"Kemudian juga sebelum PSBB itu ada peningkatan terhadap pasien di rumah sakit, setelah PSBB kami turun dari bulan April 430-an pasien, sekarang 350-an pasien."

"Sebelum PSBB, tingkat kematian 7 orang per hari, setelah PSBB menjadi 4 orang per hari," kata Ridwan Kamil.

Sementara itu, menurut Ridwan Kamil, angka kesembuhan meningkat dua kali lipat setelah diadakannya PSBB.

"Kemudian ada kenaikan kesembuhan hampir dua kali lipat," ujarnya.

3 Strategi Penanggulangan Covid-19 di Jawa Barat

Seperti yang diketahui, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa ada tiga strategi yang diterapkan di Jabar dalam melakukan penanggulangan Covid-19.

Di antaranya yaitu benteng pencegahan, benteng pelacakan dan pengetesan, serta benteng perawatan.

"Nah benteng pertama, pencegahan, kita melakukan PSBB, kita melakukan pelarangan mudik, kita menjaga social distancing, dan sebagainya," terang Ridwan Kamil.

Sementara itu, pada benteng pelacakan, Pemprov Jabar melakukan tes masif sebanyak-banyaknya.

Menurut Ridwan Kamil, tes masif yang dilakukan Pemprov Jabar sudah menjangkau hampir 0,6 persen dari jumlah penduduk.

"Di pelacakan, kita melakukan tes masif sebanyak-banyaknya mendekati 0,6 persen dari jumlah penduduk," kata Ridwan Kamil.

Sedangkan dalam benteng perawatan, Ridwan Kamil mengatakan Pemprov Jabar telah menyiapkan rumah sakit rujukan serta peralatan ventilator buatan lokal untuk menyempurnakan kekurangan yang ada.

"Di perawatan kita menyiapkan 105 rumah sakit rujukan, peralatan ventilator buatan lokal untuk menyempurnakan kekurangan, dan lain sebagainya," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved