Virus Corona
Mensos Tuntaskan Penyaluran Bansos Tahap I di Kota Bogor
Penerima BST di Kota Bogor dialokasikan sebanyak 31.251 KPM dengan mekanisme distribusi melalui PT. Pos Indonesia
Laporan wartawan Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bantuan sosial tunai (BST) Tahap I dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada hari ini, Rabu (13/05/2020) disalurkan oleh kementerian sosial di kota Bogor, Jawa Barat.
Hari ini, BST yang disalurkan kepada 169 kepala keluarga (KK) sebesar Rp 600.000.
Baca: 1.145 Perusahaan Langgar PSBB di Jakarta: 190 Ditutup Paksa dan 955 Diperingati
Sehingga, total bantuan sosial tunai tersebut sebesar Rp101.400.000.
Penerima BST di Kota Bogor dialokasikan sebanyak 31.251 KPM dengan mekanisme distribusi melalui PT. Pos Indonesia.
Kuota total keseluruhan BST Provinsi Jabar sebanyak 1.104.602 KPM.
Di mana BST tersebut yang disalurkan melalui PT. Pos sebanyak 987.845 KPM.
Kemudian, BST yang disalurkan melalui PT. POS yang sudah SI (surat instruksi) sebanyak 796.491 keluarga penerima manfaat (KPM).
Selanjutnya BST yang disalurkan melalui transfer bank Himbara yakni sebanyak 69.187 KPM.
Menteri sosial Juliari P Batubara menyatakan, hari ini merupakan penyelesaian penyaluran BST Tahap I untuk Kota Bogor.
Dia menjelaskan bahwa masih ada dua tahapan lagi penyaluran bantuan sosial di Kota Bogor.
Terkait penyaluran bansos tersebut, akan ditargetkan selesai sebelum Idul Fitri.
Di daerah lain, proses distribusi di daerah lain masih berlanjut.
Mensos mengakui, dalam masa awal penyaluran bansos masih ditemukan kekurangan di sana-sini.
Namun pemerintah pusat bersama dengan pemda akan terus memperkuat koordinasi untuk menyempurnakan pelaksanaan distribusi bansos pada tahapan selanjutnya.
Terutama tentu saja dalam meningkatkan akurasi data, katanya.
Saat ini, proses updating data dari Pemda terus berjalan.
"Bahkan ada perkembangan menggembirakan dimana baberapa pemda yang sudah mengirimkan data ke Kemensos, namun ditarik kembali. Tujuannya untuk diperbaharui. Karena saat data dikirimkan ke Kemensos, proses perbaikan data yang baru sudah masuk," kata Mensos.
Ia mengatakan hal ini menunjukkan, masyarakat yang belum menerima bansos namun sesungguhnya memenuhi ketentuan, bisa terjangkau oleh bansos di tahap selanjutnya.
Data penerima bansos, kata Mensos, didapat Kemensos dari pemda.
Oleh karena itu, Kemensos terbuka terhadap masukan dari Pemda.
Baca: Jusuf Kalla: Indonesia Harus Punya Kontribusi Saintis Untuk Pengobatan Covid-19
Termasuk terus mendorong Pemda untuk terus melakukan up-dating data. Kami berharap pada penyaluran bansos pada tahap berikutnya, bisa lebih baik.
"Dalam arti, masyarakat yang belum menerima bansos namun sesungguhnya memenuhi ketentuan, bisa terjangkau oleh bansos di tahap selanjutnya," ucapnya.