Masjid di Ngemplak Boyolali Bagikan Sembako Total Rp 10 Juta pada Warga: Dari Jemaah untuk Jemaah
Takmir Masjid Al Huda Pandeyan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah membagikan sembako kepada para jemaah yang membutuhkan.
TRIBUNNEWS.COM - Takmir Masjid Al Huda Pandeyan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah membagikan sembako kepada para jemaah yang membutuhkan.
Total sembako mencapai Rp 10 juta.
Hal ini merupakan wujud Masjid Al Huda Pandeyan dalam menghadapi pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
Ketua Takmir Masjid Al Huda Pandeyan, Sunardi, menyebut setidaknya ada 130 jemaah yang mendapatkan bantuan sembako.
"Uang ini dari jemaah, dan akan kembali ke jemaah. Jadi kami bagikan sembako dengan total Rp 10 juta ini kepada mereka yang membutuhkan," ujarnya kepada Tribunnews.com melalui keterangan tertulis, Senin (11/5/2020).
Pembagian paket sembako dilakukan pada hari Jumat (8/5/2020) lalu.

Baca: Lewat Geber Pangan Solo, Pemuda Peduli Umat Salurkan Ratusan Nasi Kotak dan Sembako Door to Door
Baca: Konten Sumbangan Isi Sampah Ferdian Paleka Bikin Anji dan Persatuan Waria Geram
Pihak masjid menerapkan sistem kloter dalam pembagian sembako ini.
Baik panitia maupun penerima diwajibkan untuk mencuci tangan menggunakan sabun.
Selain itu, takmir juga mengimbau agar jemaah menjaga jarak serta senantiasa mengenakan masker.
Sementara itu sebanyak 130 penerima bantuan dipilih melalui beberapa kriteria.
Utamanya, adalah jemaah yang pekerjaan atau perekonomiannya terdampak pandemi virus corona.
"Misalnya ada yang diliburkan, ada yang jam kerjanya dikurangi dan yang terkena PHK. Setelah itu baru kita ambil dari warga non jemaah," ujarnya.
Sunardi menyebut paket sembako tersebut berisi beras 5 kg, minyak goreng 1 kg, tepung 1 kg, gula pasir 1 kg dan 1 pack teh.
Baca: Desa di Boyolali Siapkan Rumah Karantina di Depan Makam bagi Pemudik yang Bandel
Sementara itu, Sunardi mengungkapkan dana Rp 10 juta tersebut diambil dari dana kas yang terkumpul selama ini.
"Sebenernya uang masjid ada sekitar Rp 18-19 juta. Tapi takmir berani mengeluarkan lebih dari setengah dari total uang itu untuk membantu masyarakat yang membutuhkan," ungkapnya.
Diketahui, Masjid Al Huda sudah tutup total sejak awal adanya imbauan untuk beribadah di rumah.
"Sehingga tidak ada pemasukan sama sekali. Pengajian dan sholat Jumat juga ditiadakan. Uang itu terkumpul sejak dulu karena dari kas masjid," ujarnya.
Sumber kas masjid tersebut berasal dari berbagai sumber.
"Ada jemaah yang tiap bulan ngasih donatur, ada dari infaq masjid ada juga dari bentuk amal usaha masjid seperti penyewaan kios atau ruko di depan masjid," katanya.
Sementara itu seorang penerima bantuan, Abuyono, menyebut paket sembako yang dibagikan pihak masjid sangat berarti baginya.
"Saya senang sekali bisa mendapatkan bantuan. Alhamdulillah bisa untuk meringankan beban hidup saya dan keluarga di saat seperti ini," ujarnya.
"Terimakasih untuk Pengurus Masjid Al Huda Pandeyan dan jajarannya," imbuh pria yang berprofesi sebagai penjual makanan tersebut.
Adapun hingga kini Masjid Al Huda masih ditutup total tanpa kegiatan.
Pengurus masjid mengimbau kepada jemaah untuk tetap beribadah di rumah bersama keluarga.
Baca: Gubernur Ganjar: Hanya Orang Gila yang Tega Korupsi Saat Bangsa Berjuang Melawan Covid-19
Update Corona Boyolali
Sementara itu hingga Senin (11/5/2020), secara akumulasi ada 15 kasus positif covid-19 di Boyolali.
Dilansir covid19.boyolali.go.id, sebanyak 12 pasien positif masih dalam perawatan.
Pasien yang telah dinyatakan sembuh berjumlah 2 orang.
Adapun 1 kasus berujung kematian.
Orang dalam pemantauan (ODP) saat ini berjumlah 75 orang.
Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 54 orang.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P)