Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

3 Pemudik Kapok Dikarantina di Rumah Kosong Berhantu, Bupati Sragen Berharap Bisa Jadi Pelajaran

Pemerintah Kabupaten Sragen menyiapkan rumah angker di Desa Sepat, Kecamatan Masaran, bagi pemudik yang tak mau karantina mandiri di rumah.

Penulis: Nuryanti
Editor: Ifa Nabila
TribunSolo.com/Istimewa
Bekas rumah dinas sinder atau mandor tebu bakal disulap menjadi lokasi karantina bagi orang dalam pemantauan (ODP) yang bandel di kompleks bekas Pabrik Gula Sido Wurung atau lebih dikenal dengan Kedoeng Banteng, Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen. (TribunSolo.com/Istimewa) 

Mereka sudah diminta untuk melakukan karantina mandiri selama 14 hari.

Namun, karena tidak tertib, mereka dijemput Satgas Covid-19 Desa Sepat dan dikarantina di rumah yang diduga berhantu.

"Dua hari mereka nangis-nangis terus. Tiap malam katanya didatangi dan dibayang-bayangi hantu di rumah hantu," kata Mulyono, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).

Baca: Menyelisik Bangunan Tua Menyeramkan yang Akan Jadi Tempat Karantina ODP Bandel di Sragen

Baca: Pabrik Gula Gondang Sragen hingga Rumah Angker Dijadikan Tempat Karantina ODP yang Ngeyel

Baca: BLK Surakarta Bantu Penanganan Covid-19 di Sragen

Setelah kejadian itu, orangtua pemudik memohon kepada kepala desa agar anak mereka bisa dikarantina di rumah.
Mulyono akhirnya mengabulkan permohonan itu dengan syarat orangtua harus mengawasi anaknya dengan ketat.

"Orangtuanya setuju untuk membantu dan mengawasi anaknya karantina mandiri di rumah akhirnya kita lepaskan dari rumah hantu," jelasnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Labib Zamani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved