Selasa, 7 Oktober 2025

Berita Viral

VIRAL Satpam Tampar Perawat: Pengakuan Korban dan Pelaku hingga Permintaan Maaf Wali Kota Semarang

Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang merekam aksi seorang pria menampar seorang perawat.

Editor: bunga pradipta p
KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA
Budi Cahyono (43) warga Kemijen Semarang Timur pelaku pemukulan seorang perawat saat konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Minggu (12/4/2020) 

Kepada awak media, pelaku meminta maaf atas perbuatan yang dilakukan kepada korban.

Ia mengatakan, saat kejadian itu, dirinya emosi karena tidak terima disuruh mengenakan masker oleh korban.

Pasalnya, kondisi saat itu anaknya sedang sakit panas dan meminta agar dokter segera melakukan pemeriksaan.

"Saya minta maaf atas kesalahan saya, saya khilaf karena saat itu saya bingung karena kondisi anak saya yang sakit panas sama batuk," terang Budi.

Meski penganiayan yang dilakukan sudah terekam CCTV dan viral di media sosial, tapi pelaku berdalih jika saat itu tidak melakukan penganiayaan seperti yang dituduhkan.

"Saya cuma menggetok wajah perawat itu, bukan melakukan penganiayaan," terangnya.

Baca: Ini Pengakuan Pria yang Tampar Perawat Karena Kesal Disuruh Pakai Masker: Cuma Menggetok Wajahnya

Wali Kota Semarang meminta maaf

Mengutip dari Tribun Jateng, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengaku prihatin terhadap kejadian pemukulan seorang perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita yang dilakukan oleh warga Kemijen, Semarang Timur.

Pria yang akrab disapa Hendi tersebut mengatakan, bahwa kejadian tersebut menjadi pembelajaran bagi warga yang lain untuk mematuhi aturan yang ada.

"Saya rasa ini jadi pelajaran yang sangat berharga, kami sekali lagi meminta untuk mematuhi aturan yang ada."

"Tenaga medis telah mengorbankan tenaga dan pikiran, maka seluruh warga Semarang ikut masukan tim medis."

"Anda ke klinik harus jaga jarak, anda ditegur pakai masker ya harus pakai masker," terang Hendi.

Hendi juga meminta maaf atas kejadian arogansi warga Semarang yang telah melakukan penganiayaan kepada perawat tersebut.

"Buat kawan-kawan tenaga medis, kami atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah Kota Semarang, memohon maaf adanya arogansi oknum yang terjadi," ujar Hendi

Ia juga memberikan semangat kepada para tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19 ini.

"Mudah-mudahan kedepan selalu ada hal baik, semoga Covid-19 segera pergi dari Indonesia," imbuh Hendi.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri/TribunJateng.com/Eka Yulianti Fajlin) (Kompas.com/Riska Farasonalia)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved